Mensos Risma: Belum Ada Laporan Kerusakan Gempa Simeulue

Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma saat memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-20 Taruna Siaga Bencana (Tagana) di Aceh Utara, Provinsi Aceh pada Selasa, 28 Mei 2024. Foto: TEMPO/Sultan Abdurrahman
Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma saat memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-20 Taruna Siaga Bencana (Tagana) di Aceh Utara, Provinsi Aceh pada Selasa, 28 Mei 2024. Foto: TEMPO/Sultan Abdurrahman

Lhoksukon – Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan belum ada laporan kerusakan akibat gempa Simeulue pada Selasa malam, 28 Mei 2024.

Menurut Risma, Kementerian Sosial biasanya mendapatkan laporan jika ada bencana alam yang mengakibatkan kerusakan ke wilayah berpenduduk.

“Belum, belum [ada laporan kerusakan]. Insya Allah enggak ada,” ujar Risma usai acara HUT ke-20 Taruna Siaga Bencana atau Tagana di Aceh Utara, pada Selasa malam.

Risma menyatakan dirinya tidak terlalu khawatir lantaran belum ada laporan yang masuk hingga beberapa jam setelah gempa. Sebabnya, kata dia, laporan biasanya cepat masuk jika terjadi kerusakan.

Risma juga berujar tak begitu khawatir karena gempa Sinabang kali ini terjadi di laut. “Laporannya (gempa) ini posisinya di laut, jadi makanya aku enggak terlalu khawatir karena kalau di laut itu relatif pengaruhnya tidak terlalu tinggi,” ucap mantan Wali Kota Surabaya itu.

Risma menyampaikan bahwa gempa bisa berdampak lebih merusak jika terjadi di daratan. Contohnya, kata dia, gempa Cianjur yang bermagnitudo lebih kecil dari Simeulue, namun sangat merusak karena terjadi di darat. “Ini pengalaman saya ya, kalau di laut enggak terlalu (parah) itu impact-nya, tapi nanti kita cek lagi,” ujar dia.

Baca: Hadiri HUT Tagana Nasional di Aceh Utara, Menteri Risma Nyanyi Lagu Jamrud

Sebelumnya, gempa tektonik menggoyang sejumlah wilayah di Aceh pada Selasa malam ini, 28 Mei 2024. Catatan BMKG menyatakan gempa kekuatan Magnitudo 5,9–diperbarui dari info awal M6,2–terjadi tepatnya pada pukul 18.52 WIB.

Hasil analisis BMKG menyebut pusat gempa itu berlokasi di laut pada jarak 95 kilometer arah barat laut Simeulue. Hiposentrum atau kedalaman gusat gempa itu 22 kilometer.

Berdasarkan lokasi episentrum dan hiposentrum itu, gempa yang terjadi tergolong jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng. “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak sampai berpotensi tsunami,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG, Daryono, dalam keterangan yang dibagikannya pascagempa.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy