Jakarta — Ketua Dekranasda Aceh Marlina Muzakir atau Kak Na meminta dukungan nyata bagi pelaku UMKM dan industri kreatif di Aceh.
Permintaan itu ia sampaikan kepada Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Adinda Yuanita Harsya, yang juga istri Menparekraf Teuku Riefky Harsya, saat bertemu di Aula Kemenkraf, Gedung Film Pesona Indonesia, Jakarta Selatan, Senin, 14 April 2025.
Kak Na menyoroti pentingnya strategi pembinaan dan pemasaran yang lebih sistematis bagi produk-produk lokal yang berpotensi besar, baik dari sisi nilai ekonomi maupun budaya.
Ia sangat berharap ada sinergi lintas sektor dalam memperkuat pembinaan terhadap manajemen UMKM di Aceh.
“Karena banyak dari mereka yang memiliki kreativitas luar biasa namun terkendala pembiayaan dan pemasaran,” ujar Kak Na yang didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh Mohd Tanwir, dikutip Selasa, 15 April 2025.
Ia juga menjelaskan salah satu tantangan terbesar UMKM adalah akses terhadap pasar.
“Seringkali mereka tidak bisa menitipkan barang ke luar daerah karena tidak memiliki modal cukup untuk memproduksi ulang jika barangnya belum laku. Akhirnya, peluang untuk mengikuti pameran atau memperluas jangkauan pasar menjadi terbatas,” ungkapnya.
Karena itu, ia mendorong adanya ruang-ruang distribusi kreatif seperti ‘pojok kreatif’ di warung atau pusat UMKM, agar pelaku usaha tidak perlu membuka kios sendiri. Hal ini akan membantu produk mereka tampil di depan publik tanpa beban biaya tambahan.
“Yang penting ada wadah titipan. Kalau produknya laku, pelaku UMKM akan terpacu untuk terus berinovasi,” ujar Kak Na.
Ia juga menekankan pentingnya pemanfaatan storytelling sebagai pendekatan dalam memasarkan produk kreatif. Produk-produk lokal, kata Kak Na, harus dibalut dengan nilai cerita yang kuat untuk menambah nilai jual agar bisa menyentuh pasar modern.
Aceh Diminta Siapkan Badan Ekraf
Menanggapi permintaan Kak Na, Adinda berkomitmen mendukung penuh pengembangan ekonomi kreatif di Aceh. Ia juga menyampaikan permintaan agar Aceh bersedia menjadi tuan rumah kegiatan Dekranasda tingkat nasional, sebagai bagian dari upaya memperkenalkan potensi kreatif daerah ke kancah lebih luas.
Tak hanya itu, Adinda juga memberi perhatian khusus pada kesiapan Aceh dalam membentuk kelembagaan ekonomi kreatif yang lebih kuat. Ia mendorong Badan Ekraf Aceh dapat segera dipersiapkan sebagai sebuah dinas tersendiri, agar memiliki kapasitas yang lebih solid dalam menjalankan program-program strategis dan kolaboratif.[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy