Takengon – Tiga warga Prancis dideportasi petugas Kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Takengon karena overstay dan turut serta dalam kegiatan politik. Ketiga warga Prancis itu semuanya laki-laki dan berinisial MB (35 tahun), BAJP (75 tahun) dan YB (33 tahun).
Kepala Kantor Imigrasi Takengon, Hamdani, mengatakan ketiga warga Prancis itu menyalahgunakan izin tinggal dan dikenakan tindakan administrasi keimigrasian berupa pendeportasian.
Awalnya, ketiga warga Prancis itu mengaku ke Gayo Lues untuk membeli minyak nilam. Namun setelah diselidiki, ternyata ketiganya telah menyalahgunakan izin tinggal. Bahkan, salah seorang telah melewati masa berlaku izin tinggal.
Kepala Subseksi TI Inteldakim Kantor Imigrasi Takengon Dirga Arbas menambahkan, ketiga warga Prancis itu merupakan pemegang visa on arrival, yang melakukan penyalahgunaan izin tinggal dengan mengikuti kampanye salah satu calon bupati di Gayo Lues.
“Salah satu warga Prancis yaitu YB, izin tinggal yang bersangkutan telah habis masa berlaku selama 10 hari atau overstay,” ujar Dirga saat temu pers di Kantor Imigrasi Kelas III TPI Takengon, Kamis dikutip Minggu, 13 Oktober 2024.
Atas pelanggaran tersebut, kata dia, ketiga warga Prancis itu dikenakan pasal 122 huruf (a) juncto pasal 75 ayat 1 dan pasal 78 ayat 1 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian.
Menurut Hamdani, ketiga warga Prancis itu menyadari kalau tindakan mereka menyalahi aturan. Hamdani juga mengatakan ia akan terus mengintensifkan operasi pengawasan orang asing di wilayah kerjanya yang mencakup Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara.
“Dan memastikan orang asing yang berada di wilayah kerja Kantor Imigrasi Takengon memiliki izin tinggal sesuai peraturan.”[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy