Suadi Sulaiman (Adi Laweung), Mantan Kombatan GAM
Masalah kemiskinan dan pengangguran di Aceh selama ini masih menjadi masalah besar dan serius yang belum terselesaikan dengan baik. Tingginya kemiskinan dan pengangguran di Aceh bahkan sudah diketahui secara nasional.
Aceh berulang kali dinobatkan dengan “kategori juara” termiskin di Sumatera. Untuk menghilangkan label ini terhadap Aceh, tentu menjadi perhatian serius untuk kita harapkan pada pasangan calon Muzakir Manaf atau Mualem dan Fadhlullah atau Dek Fad. Keduanya telah mendaftar sebagai bakal pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Aceh ke KIP Aceh.
Selama ini, Mualem-Dek Fad gerah melihat rakyat Aceh yang masih jauh dari kesejahteraan. Padahal, salah satu cita-cita perdamaian Aceh yang ditandatangani pada 15 Agustus 2005 di Helsinki, Finlandia, yaitu untuk menghadirkan kesejahteraan bagi rakyat Aceh. Untuk itu, jika Mualem-Dek Fad nanti terpilih sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Aceh, agar mampu menghadirkan kesejahteraan tersebut melalui pengurangan pengangguran dan pengentasan kemiskinan.
Memang Mualem-Dek Fad sendiri menyadari, perkembangan zaman tidak dapat dihindari. Setiap tahunnya, Aceh menghasilkan sekitar 60 ribu sarjana dari 113 perguruan tinggi dan sekolah tinggi, baik negeri maupun swasta. Namun, banyaknya sarjana yang dihasilkan tidak sepadan dengan peluang dan kesempatan kerja yang ada. Belum lagi APBA yang setiap tahunnya banyak mengalir ke luar daerah, sehingga ruang kreativitas dan inovasi generasi muda minim serta pelaku UMKM rendah daya belinya.
Salah satu gebrakan yang akan kita minta pada Mualem-Dek Fad nantinya, yaitu dengan mendatangkan para investor dari luar Aceh dan luar negeri, untuk membangun industri pengolahan dan pabrik-pabrik yang siap mempekerjakan tenaga lokal.
Pabrik yang akan didirikan jika terpilih sebagai Gubernur Aceh periode 2024-2029, mengingat Aceh punya banyak potensi pada sektor perkebunan, pertanian dan kelautan.
Sebagaimana diketahui, mayoritas masyarakat Aceh hidup dan menggantungkan harapan ekonomi pada sektor perkebunan, pertanian dan perikanan. Itulah sebabnya agar Mualem-Dek Fad fokus pada pembangunan pabrik dan industri pengolahan.
Sementara untuk industri pengolahan, kita berkeinginan Mualem-Dek Fad mendatangkan investor untuk membuka industri pengolahan ikan di Aceh. Sehingga, masyarakat Aceh yang hidup di daerah yang kaya dengan hasil laut melimpah, tidak hanya menjadi penonton di negeri sendiri.
Selain itu, agar Mualem-Dek Fad bisa mempermudah aktivitas ekspor impor langsung dari Aceh, agar hasil alam Aceh bisa diatur sendiri harganya, sehingga tidak ada permainan yang merugikan para petani, pekebun maupun nelayan nelayan Aceh.
Mualem-Dek Fad dalam hal ini pun sangat mengharapkan doa dan dukungan semua elemen masyarakat. Jika terpilih sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Aceh ke depan, dalam lima tahun keduanya bisa mengubah wajah Aceh di mata dunia, yang selama ini dianggap tidak mampu mandiri.
Mualem saat ini Ketua Umum DPP Partai Aceh yang mendapatkan dukungan langsung dan penuh dari presiden terpilih Prabowo Subianto, yang akan dilantik dalam waktu dekat.
Prabowo merupakan sahabat Mualem yang siap memberikan bantuan kepada Aceh jika nanti Mualem menjadi gubernur. Hubungan kedua tokoh tersebut diprediksi bakal membawa Aceh dan Indonesia menjadi berkembang pesat, dan negara yang maju sebagai harapan dan cita-cita seluruh masyarakat Indonesia.
Selain sebagai Ketua Umum DPP Partai Aceh, Mualem juga Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA), tentunya punya tanggung jawab besar yang harus dijaga, keberlangsungan proses perdamaian di Aceh serta mengantisipasi terjadinya disintegrasi di kalangan masyarakat, terlebih lagi dalam menghadapi Pilkada tahun 2024 ini.
Begitu juga Dek Fad, selain Ketua DPD Gerindra Aceh, ia juga mantan Komandan Operasi GAM Wilayah Pidie semasa konflik, tentu tanggung jawabnya sama dengan Mualem. Apa yang kita harapkan ini, agar menjadi prioritas dua tokoh mantan kombatan tersebut, dan tanggung jawab ini tidak akan mungkin dilakukan oleh orang lain.[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy