Banda Aceh – Mantan Relawan Red Cross Norwegia Olaf Rosset mengenang masa rehabilitasi dan rekontruksi (rehab-rekon) Aceh pascatsunami.
Olaf tiba di Aceh pada 2025. “Banyak memori saya di Aceh. Melihat suasana Aceh saat ini membuat saya takjub. Proses rekonstruksi dan rehabilitasi benar-benar berhasil,” ujarnya kepada Penjabat Gubernur Aceh Safrizal ZA di ruang tengah Meuligoe Gubernur Aceh, Selasa dikutip Kamis, 30 Januari 2025.
Jalan-jalan di Aceh setelah tsunami, kata Olaf, susah dilalui karena dipenuhi material dan lumpur yang dibawa gelombang raya tersebut. Sementara saat ini, kata dia, jalanan juga susah dilewati karena lalu lintas yang padat.
“Jika dulu kita susah berjalan atau berkendara karena banyaknya material imbas tsunami yang menutupi jalanan. Kini kita sedikit susah berkendara karena sudah agak macet karena padatnya lalu lintas,” ujar Olaf selaku tour leader para eks relawan Red Cross Norwegia yang datang menemui Safrizal hari itu.
“Selamat kami sampaikan kepada masyarakat Aceh. Kami turut bangga bisa menjadi bagian dari proses rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh.”
Pada pertemuan tersebut, Olaf datang bersama didampingi Lars Dahlen, Syver Hvamen, Finn Johansen, dan Margrethe Valen Guillund. Turut mendampingi, Direktur Akademi Keperawatan Ibnu Sina Sabang, dua penerima beasiswa Norwegian Red Cross yaitu Aiyub Ilyas (alumni Inland University Norwegia) dan Gloria Silvana (alumni Inland University Norwegia).
Penjabat Gubernur Aceh Safrizal menerima kunjungan Olaf dan rombongan dengan hangat. Dia didampingi Plh Asisten Pemerintahan, Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat Aceh Sekda Aceh Syakir, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh T Nara Setia, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh Akkar Arafat, serta Kepala Biro Isra Setda Aceh Yusrizal.
“Welcome home, welcome back in Aceh. Semua perubahan di Aceh saat ini adalah berkat partisipasi Anda semua. Dukungan Anda membuat Aceh terus membangun dan terus berusaha menjadi lebih baik,” ujarnya.
Safrizal mengatakan perubahan Aceh saat ini jauh lebih baik, bahkan jika dibandingkan dengan sebelum tsunami.
“Oleh karena itu, saya atas nama pemerintah dan rakyat Aceh menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas partisipasi dalam proses rekonstruksi dan rehabilitasi di Aceh,” imbuhnya.
Lulusan terbaik STPDN angkatan pertama itu mengungkapkan, pada 26 Desember 2024 lalu, Aceh baru saja menggelar peringatan 20 tahun tsunami Aceh bertajuk ‘Aceh Thank’s to the World’.
“Selain sebagai sarana pengingat dan edukasi, melalui peringatan itu kami ingin menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah membantu Aceh. Bencana ini benar-benar menggambarkan sebuah gerakan solidaritas dan keprihatinan yang begitu masif di seluruh dunia. Sekali lagi, kami sampaikan terima kasih,” ucap mantan Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung itu.
“Aceh is your home too. So, please enjoying Aceh. Aceh dengan suasana yang berbeda dari saat awal Anda berada di sini di masa rekonstruksi dan rehabilitasi. Terima kasih atas kunjungannya, suatu saat nanti saya berharap bisa mengunjungi Norwegia.”[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy