Lhokseumawe – Direktur Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) Rizal Syahyadi menekankan pentingnya pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan sebagai kekuatan pendorong dalam pendidikan tinggi vokasi.
Menurut Rizal, pendidikan tinggi vokasi bertanggung jawab besar menyiapkan tenaga kerja dengan keterampilan teknis dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, termasuk AI.
“Penerapan AI dalam pendidikan vokasi memberikan tantangan sekaligus peluang besar untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang lebih efektif, inovatif, dan relevan dengan kebutuhan industri,” ujar Rizal saat membuka Seminar Nasional VIII bertema ‘Tantangan dan Peluang Artificial Intelligence dalam Pendidikan Tinggi Vokasi’, Rabu, 6 November 2024, di aula lantai tiga Gedung Utama PNL.
Baca Juga: Direktur Politeknik Negeri Lhokseumawe: Lulusan Vokasi Harus Punya World Skill
Moderator seminar, Profesor Indra Mawardi, yang juga Guru Besar Jurusan Teknik Mesin PNL, dan Nelly Safitri, Dosen Jurusan Teknik Elektro memandu jalannya sesi keynote speech dan diskusi panel.
Adapun keynote speaker utama, Profesor Iwan Syarif dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, memaparkan wawasan mendalam terkait integrasi AI di sektor pendidikan vokasi, serta menguraikan berbagai tantangan teknis dan peluang yang ada.
Turut hadir sebagai pembicara, Taufik dan Fitra Dhuha dari PT Kilang Pertamina Internasional di Dumai, yang merupakan alumni PNL. Keduanya membagikan pengalaman bagaimana pendidikan vokasi PNL mempersiapkan mereka untuk sukses di dunia industri.
Di seminar itu juga diluncurkan aplikasi SIPOLI atau Sistem Informasi Penjualan Online. Aplikasi ini hasil inovasi dari penelitian dan pengabdian dosen PNL. SIPOLI dirancang untuk mendukung produk-produk hasil penelitian dan pengabdian dosen, UMKM binaan, hasil kewirausahaan mahasiswa, serta kebutuhan masyarakat.
Baca Juga: Politeknik Negeri Lhokseumawe Wisuda 878 Mahasiswa, 360 Orang Cumlaude
Wakil Direktur Bidang Perencanaan PNL, Muhammad Arifai, berharap SIPOLI mampu menjadi solusi digital dalam memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing produk-produk lokal. “Ini adalah bukti nyata kontribusi PNL dalam mendukung digitalisasi dan memajukan ekonomi masyarakat,” sebutnya.
Seminar tersebut dihadiri 154 peserta dari kalangan akademisi, mahasiswa, dan perwakilan BUMN, BUMD, perusahaan swasta, instansi pemerintah, Kamar Dagang dan Industri, serta perwakilan dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta.
Ketua panitia, Usman, mengatakan seminar itu bertujuan memicu diskusi lintas disiplin dan merumuskan strategi implementasi AI dalam pendidikan vokasi. “Seminar ini menjadi wadah penting untuk menyatukan pemikiran dan solusi yang aplikatif dalam menghadapi tantangan AI.”[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy