Lhokseumawe – Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Vokasi) Kemendikbudristek telah meluncurkan program penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah.
Program yang didanai Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk periode 2023 hingga 2025 ini, bertujuan membangun kolaborasi antara satuan pendidikan vokasi dengan pemangku kepentingan di daerah.
Di Aceh, program ini dikerjakan oleh Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) Aceh, dengan Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) sebagai ketuanya. Sedangkan Politeknik Aceh, Politeknik Aceh Selatan dan Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat sebagai anggota konsorsium.
Wakil Direktur I PNL, Muhammad Arhami mengatakan, program penguatan ekosistem kemitraan juga mendukung revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi, seperti amanat Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022.
“Fokus utama adalah memperkuat kinerja Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) Aceh. Salah satu luaran dari program ini adalah penyusunan policy paper tentang perencanaan ketenagakerjaan vokasi dan inovasi di Aceh,” ujar Arhami kepada wartawan di TR Coffee Lhokseumawe, Jumat, 2 Agustus 2024.
Sariyusda selaku ketua program penguatan ekosistem Aceh menambahkan penjelasan tentang pentingnya pendidikan vokasi dalam menyiapkan tenaga kerja terampil dan siap pakai di tengah perkembangan teknologi. “Kebutuhan akan tenaga kerja berkeahlian khusus dan inovatif semakin mendesak,” jelasnya.
Menurut Sariyusda, policy paper yang telah disiapkan berisi rekomendasi strategis untuk panduan dalam perencanaan dan pengembangan ketenagakerjaan vokasi dan inovasi di Aceh.
“Kami berharap, policy paper yang akan diserahkan oleh Direktur PNL dan Anggota Konsorsium PTV Aceh dapat diintegrasikan ke dalam RPJM dan RPJP Aceh, guna menguatkan TKDV Aceh dan TKDV di Kabupaten Kota di Aceh,” ungkapnya.
Pria yang biasa disapa Yusda ini, berharap dengan komitmen dan kerja sama yang kuat, visi besar itu dapat terwujud. Dia mengajak seluruh pemangku kepentingan mengimplementasikan rekomendasi dalam policy paper dengan sungguh-sungguh. “Untuk menciptakan tenaga kerja vokasi yang berkualitas dan inovatif, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Aceh,” ujarnya.
Policy paper yang akan diserahkan kepada Pemerintah Aceh itu, tambah Yusda, hasil kerja keras tim program penguatan ekosistem kemitraan Aceh. “Dokumen ini dihasilkan melalui kolaborasi dengan Pemerintah Aceh, Kadin Aceh, BPS Aceh, BI Perwakilan Aceh, Dudi dari BUMN, BUMD, dan swasta, para pakar, satuan pendidikan vokasi, serta dukungan sahabat media.”[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy