HUT 72 IKAHI

Pengadilan Tinggi Banda Aceh Bagi Santunan, Gelar Ceramah dan Buka Puasa Bersama

Buka puasa bersama di PT BNA. Foto: Istimewa
Buka puasa bersama di PT BNA. Foto: Istimewa

Banda Aceh – Memperingati HUT ke-72 IKAHI pada Kamis, 20 Maret 2025 Pengadilan Tinggi Banda Aceh (PT BNA) mengadakan kegiatan bagi santunan, ceramah agama, dan buka puasa bersama.

Acara yang digelar di Gedung Pengadilan Tinggi Banda Aceh dimulai dengan penyerahan santunan kepada 26 orang anak-anak pegawai honorer. Penyerahan dilakukan oleh Ketua PT BNA Nursyam dan Wakil Ketua PT BNA yang didampingi Ketua Panitia Pelaksana di Aula Ruang Sidang Utama.

Anak-anak kecil yang menerima santunan tersebut tampak gembira. Mereka senang bukan saja karena amplopnya, tetapi diberi kesempatan bisa masuk ke ruang yang megah. “Wow ruangnya keren sekali dan sejuk,” celetuk seorang anak kecil.

“Saya gembira sekali malam ini karena hampir semua anggota keluarga besar para warga PT BNA hadir malam ini, baik itu istri hakim dan anak-anaknya, begitu pula dengan istri panitia dan kesekretariatan beserta anak-anaknya,” ujar Nursyam saat membuka acara.

“Hikmah acara malam ini menurut saya, di samping memperkuat tali silaturahmi sesama kita agar para istri dan anak-anak saling kenal mengenal, juga diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki dan rasa bangga terhadap ayah ibunya yang sedang mengabdi di PT BNA,” ujarnya.

“Di samping itu, kebersamaan seperti ini juga dapat menjadi obor yang membangkitkan semangat pengabdian untuk bekerja  lebih optimal lagi serta sekaligus dapat menjadi benteng agar tidak melakukan perbuatan menyimpang yang dapat meruntuhkan kebanggaan dan marwah keluarga,” ujar Nursyam dengan semringah.

Melengkapi acara, panitia mengundang penceramah Ahli Hukum Keluarga Islam, Dosen UIN Ar-Raniry yang juga Pengurus ICMI Aceh, Ustaz Agustin Hanafi.

Dalam ceramah singkatnya, Agustin memulai dengan menyatakan bahwa ibadah terlama yang bisa dilakukan adalah perkawinan.

“Jika puasa Ramadan kita melakukan hanya dalam waktu satu bulan. Tetapi perkawinan kita lakukan selamanya, selama masih dalam ikatan perkawinan. Maka karenanya, rawatlah perkawinan kita,” ujar Agustin.

Esensi perkawinan, kata dia, untuk mencapai kebahagiaan dengan membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warrahmah.

“Untuk mewujudkan keluarga yang bahagia ini maka ada beberapa hal penting yang kita lakukan adalah komunikasi yang harmoni antarsuami istri dan anak-anak, sentuhan fisik yang lembut dan menyenangkan, saling pengertian, saling melayani, berbagi cinta dengan suami istri, dan penting juga memanfaatkan quality time berdua saja ke tempat-tempat yang romantis,” ujar Alumni Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir tersebut.

Acara yang dihadiri sekitar 175 orang diakhiri dengan buka puasa bersama. Buka puasa kali ini tampak seru dan riuh karena banyaknya anak-anak yang ikut berbuka.

Nursyam tampak gembira berbaur dengan anak-anak kecil dan para orang tua mereka  yang umumnya masih pegawai rendah.

“Suasana seperti inilah yang diinginkan oleh Bapak Ketua, makanya area makan sengaja kita buat di basement, sehingga anak-anak bebas berlarian dan kalaupun ada tumpahan makanan atau minuman mudah dibersihkan”, ujar Firmansyah, Hakim Tinggi Ad Hoc Tipikor yang bertindak selaku Ketua Panitia Pelaksana.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy