Ini Rencana Proyek Pipa Gas Aceh-Jawa yang Dibangun Kementerian ESDM

Ilustrasi proyek pipa gas Cisem Tahap I Ruas Semarang-Batang. Foto: emitennews.com
Ilustrasi proyek pipa gas Cisem Tahap I Ruas Semarang-Batang. Foto: emitennews.com

Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyebutkan rencana pembangunan pipa gas dari Aceh hingga Jawa, sesuai program yang digagas presiden terpilih Prabowo Subianto.

Program itu, kata Bahlil, bagian dari instrumen penting untuk mengurangi impor liquefied petroleum gas atau LPG saat ini.

“Jadi yang gas rumah tangga, kita harus bangun sebagai bentuk pelayanan pemerintah. Di samping itu kita sedang membangun pipa gas dari Aceh sampai pulau Jawa,” jelas Bahlil saat menyampaikan pidato kunci di Auditorium Mega Bank Jakarta, Rabu dikutip Sabtu, 14 September 2024, dari tempo.co.

Pembangunan pipa gas dari Aceh hingga Jawa, tambah Bahlil, untuk mengisi kekurangan stok di wilayah Sumatra. Jika jumlah pembangunan pipa gas semakin banyak, kata dia, akses ketersediaan stok gas di Jawa akan semakin mudah.

“Ini sebagai bagian dari instrumen mediasi ketika gas kita jauh lebih banyak, bisa kita kirim ke Aceh atau ke Sumatera. Saat jumlah gas lebih banyak, bisa kita kirim ke pulau Jawa,” kata Bahlil.

Saat ini, kata dia, Kementerian ESDM akan membangun industri LPG dalam negeri dengan memanfaatkan propana (C3) dan butana (C4). “Ini salah satu program dari pak Prabowo,” ujarnya.

Bahlil menilai program itu bisa menjadi bentuk pengurangan pengeluaran negara. Saat ini, kata Bahlil, pengeluaran negara untuk membeli minyak dan gas mencapai Rp450 triliun.

Bahlil Tuding Sri Mulyani Gagalkan Proyek Pipa Gas Sumatra dan Jawa, ‘Ngadu’ ke DPR

Pendahulu Bahlil, Arifin Tasrif pada awal Januari 2024 mengungkapkan bahwa pemerintah membidik proyek pipa gas bumi Dumai-Sei Mangkei (Dusem) sepanjang 400 kilometer selesai pada 2027. Dumai berada di Riau sedangkan Sei Mangkei di Simalungun, Sumatra Utara.

“Tahun 2024 ini sedang tahap penyiapan,” ujar Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jumat, 5 Januari 2024.

Arifin menyebutkan penyelesaian proyek pipa gas Dusem merupakan bagian dari upaya antisipasi kelebihan gas bumi. Dia menyebut ada potensi gas besar di Laut Andaman, Aceh, yang bisa dimanfaatkan untuk industri-industri yang membutuhkan gas bumi.

“Jadi nanti kalau ada gas itu, selain nanti untuk bikin pabrik pupuk dan juga petrochemical di Lhokseumawe (Aceh) dan area yang sekarang,” tuturnya.

Total anggaran yang akan dipakai untuk pembuatan pipa gas Dusem sebesar Rp6,6 triliun. Dari jaringan pipa ini nantinya akan disalurkan potensi gas bumi dari Wilayah Kerja Agung dan Andaman di Aceh untuk dimanfaatkan di Jawa dan Sumatra.

Bila proyek pipa gas Dusem selesai, kata Arifin, jaringan pipa gas bumi akan tersambung dari Aceh hingga Jawa Timur. Seiring dengan itu, penyelesaian ruas pipa gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) tahap II dijadwalkan rampung pada 2025.

Cisem Tahap II ruas Batang-Cirebon-Kandang Haur Timur kontraknya sudah ditandatangani pada 2 Agustus 2024 lalu dan sekarang masuk pada tahap awal pelaksanaan pembangunan.

Jika infrastruktur gas bumi sudah tersambung, kata Arifin, masyarakat akan menerima manfaat karena bisa dimanfaatkan untuk pembangunan jaringan gas bumi (jargas) rumah tangga di jalur pipa gas bumi, untuk mengurangi ketergantungan LPG.

Melompat ke Agustus 2024, Sekretaris Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, Maompang Harahap mengatakan, proyek pipa gas Dusem dalam proses perencanaan dan bakal dilelang akhir tahun ini. Proyek ini akan dikerjakan selama lebih dari satu tahun anggaran.

“Jadi basic design dan FS (Feasibility Study)-nya sedang disusun. Targetnya itu nanti di akhir 2024 akan segera dilelangkan. Ini panjangnya kurang lebih 550 kilometer dan nanti pelaksanaan fisiknya ini ditargetkan dari 2025, 2026, dan 2027 (multi years contract) nanti bisa diselesaikan,” ujar Maompang pada Kamis, 8 Agustus 2024.

Menurut Maompang ada sekitar 600 ribu sambungan rumah tangga yang ditargetkan dipasang di sekitar pipa gas Dusem.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy