Gempa Meningkat, Status Gunung Burni Telong Kembali Naik ke Level II

Gunung Burni Telong
Gunung Burni Telong dipotret dari Kampung Rembele, Bener Meriah pada Rabu, 13 Februari 2019. Foto: Breedie.com

Redelong – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, kembali menaikkan status Gunung Burni Telong di Bener Meriah dari level I (normal) menjadi level II (waspada).

Hal itu tertuang dalam laporan khusus nomor: 112/GL.03BGL/2025 tertanggal 22 September 2025, tentang Kenaikan Aktivitas Gunung Api Burni Telong.

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid menjelaskan, berdasarkan pengamatan visual pada periode 1-2 September 2025, gunung api itu terlihat jelas hingga tertutup kabut dan asap kawah tidak teramati.

“Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 17-30 derajat celcius,” kata Wafid dalam laporan khusus tersebut, dikutip Line1.News, Selasa, 23 September 2025.

Berdasarkan data kegempaan, kata dia, terekam 100 kali gempa vulkanik dalam, 26 kali gempa tektonik lokal, dan 60 kali gempa vulkanik jauh. Pada 22 September 2025 hingga pukul 20.00 WIB, terekam 26 kali gempa vulkanik dalam, 4 kali gempa tektonik lokal, dan 12 kali gempa tektonik jauh.

Baca juga: Ratusan Gempa Tercatat di Gunung Burni Telong Sejak Awal Juli

Wafid menyampaikan, peningkatan gempa vulkanik dalam di gunung Burni Telong mulai teramati sejak Juli 2025. Kondisi tersebut semakin jelas pada Agustus 2025 dimana terjadi kenaikan pula pada gempa vulkanik dangkal, yang menunjukan adanya akumulasi tekanan pada kedalaman dangkal.

“Pada akhir Agustus 2025, kegempaan mengalami penurunan, namun hal tersebut tidak berlangsung lama karena pada 10 September 2025, gempa vulkanik dalam mengalami peningkatan dengan interval yang semakin rapat yaitu terjadi kembali pada 15 hingga 22 September 2025,” ujarnya.

Menurut Wafid, terekamnya gempa-gempa dengan Magnitudo 2 hingga 3 dan gempa terasa di beberapa lokasi sekitar gunung, menimbulkan potensi meningkatnya aktivitas gunung itu sehingga perlu diwaspadai dan dipantau lebih intensif.

“Berdasarkan pengamatan visual dan instrumental, maka tingkat aktivitas Gunung Burni Telong dinaikkan dari level I (normal) menjadi level II (waspada) terhitung sejak tanggal 22 September 2025 pukul 21.00 WIB,” ucapnya.

Wafid mengatakan, pihaknya merekomendasikan masyarakat dan pengunjung/pendaki tidak mendekati area kawah Burni Telong dalam radius 1,5 kilometer dan tidak berada di daerah fumarol dan solfatara pada saat cuaca mendung atau hujan karena konsentrasi dapat membahayakan kehidupan.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy