Di Maulid Raya, Pj Gubernur Safrizal Ungkap Pesan Sultan Ali Mughayatsyah

Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA
Pj. Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, saat memberikan sambutan pada acara Maulid Raya Nabi Muhammad SAW 1446 H yang diselenggarakan Pemerintah Aceh, di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh, Jum'at, (15/11/2024). Foto: Humas Pemerintah Aceh

Banda Aceh – Pendiri Kerajaan Bandar Aceh Darussalam, Sultan Ali Mughayatsyah menyampaikan 21 pesan penting kepada rakyat Aceh. Salah satunya, rakyat Aceh diminta merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW selama tiga bulan 10 hari, sebagai bentuk silaturahmi dengan makan kenduri bersama-sama.

Namun, dalam perkembangan sejarah Aceh selanjutnya, saat Sultan Iskandar Muda memimpin tahta Kerajaan Aceh, tradisi Maulid Nabi terus diperkuat.

“Malah Iskandar Muda membagi pelaksanaannya menjadi tiga tahap berdasarkan almanak Aceh, yaitu Buleun Molod, Buleun Adoe Molod, dan Buleun Molod Akhe,” ujar Penjabat Gubernur Aceh Safrizal ZA di acara Maulid Raya dan Peringatan 20 tahun Tsunami Aceh yang digelar di Taman Sri Ratu Safiatuddin, Jumat sore, 15 November 2024.

Safrizal mengatakan, pada tahap pertama maulid diadakan di tingkat kemukiman, tahap kedua di tingkat gampong dan tahap ketiga di tingkat pemerintah atau kerajaan.

“Maulid Raya yang Pemerintah Aceh laksanakan hari ini merujuk kepada almanak Aceh tersebut, yaitu pada Molod Akhe. Ini sesungguhnya adalah legacy para Sultan Aceh tempo dulu. Kita berharap legacy ini dapat terus ditumbuhkembangkan oleh generasi Aceh saat ini dan mendatang,” ujarnya.

Karena itu, kata Safrizal, Maulid Raya tersebut menjadi bukti komitmen Pemerintah Aceh menghidupkan syiar Islam, menjadikannya bagian tak terpisahkan dalam denyut nadi kehidupan masyarakat Aceh.

“Peringatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi wujud nyata dari upaya mempererat ukhuwah, memperkuat keimanan, dan menjaga nilai-nilai budaya Islam yang telah menjadi identitas luhur masyarakat Aceh sejak dahulu kala.”

Maulid Raya tersebut dihadiri Menteri Ekonomi Kreatif RI Teuku Riefky Harsya. Hadir juga para pejabat Forkopimda Aceh, Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh, serta para bupati dan wali kota.

Sedangkan untuk penceramahnya, Pemerintah Aceh mengundang dai kondang nasional, Ustad Das’ad Latief asal Makassar. Sebelum Ustad Das’ad menyampaikan ceramah, Safrizal bersama istri, Safriati, menyerahkan santunan kepada anak 400 anak yatim dan 100 disabilitas.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy