Aceh Utara dan Lhokseumawe

DEMA IAIN Lhokseumawe: 100 Hari Kinerja Bupati Ayahwa dan Wali Kota Sayuti Masih Jauh dari Harapan

Ketua DEMA IAIN Lhokseumawe Munawir
Ketua DEMA IAIN Lhokseumawe Munawir. Foto: Istimewa

Lhokseumawe – Pemerintahan Ismail A Jalil (Ayahwa) dan Tarmizi (Panyang) genap 100 hari pada Selasa, 27 Mei 2025. Keduanya resmi menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Aceh Utara periode 2025-2030, setelah dilantik dan diambil sumpah oleh Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) pada Senin, 17 Februari 2025.

Pada hari yang sama, Gubernur Mualem melantik dan mengambil sumpah Sayuti Abubakar dan Husaini sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lhokseumawe periode 2025-2030.

Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe memberikan catatan kritis terhadap 100 hari Pemerintahan Ayahwa-Panyang dan Sayuti-Husaini. Pasalnya, progres yang dicapai dinilai masih sangat minim dan jauh dari ekspektasi masyarakat Aceh Utara dan Lhokseumawe.

Sorotan 100 Hari Pemerintahan Ayahwa-Panyang

Ketua DEMA IAIN Lhokseumawe, Munawir, menyatakan kekecewaannya terhadap 100 hari kinerja Bupati Ayahwa dan Wakil Bupati Panyang. “Meskipun ada klaim tentang upaya penataan birokrasi, pada kenyataannya belum ada terobosan signifikan yang dirasakan masyarakat Aceh Utara. Indikasi positif yang disebutkan hanya sebatas retorika, sementara persoalan fundamental belum tersentuh,” tegas Munawir kepada Line1.News, Minggu, 25 Mei 2025.

Baca juga: Tiga Hal Ini Belum Terlihat dalam Kebijakan Pemerintahan Baru Aceh Utara

Terkait fondasi untuk perbaikan tata kelola pemerintahan, peningkatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan angka kemiskinan dan pengangguran, serta peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh Utara, DEMA IAIN Lhokseumawe menilai fondasi yang diklaim telah diletakkan masih sangat rapuh dan belum menunjukkan arah yang jelas.

“Kebijakan-kebijakan awal cenderung sporadis dan belum terintegrasi. Tanpa pengawasan ketat dan transparansi yang nyata, fondasi ini hanya akan menjadi tumpukan janji tanpa implementasi,” kritik Munawir.

Baca juga: Gepeubut Aceh Apresiasi dan Dorong Tiga Rekomendasi Strategis untuk Pemkab Aceh Utara

DEMA IAIN Lhokseumawe mendesak Bupati Ayahwa dan Wakil Bupati Panyang untuk segera memperbaiki kualitas pelayanan publik dasar yang dinilai masih amburadul, terutama di sektor pendidikan dan kesehatan yang sangat vital bagi masyarakat.

“Aksesibilitas dan kualitas layanan dasar ini masih menjadi keluhan utama. Selain itu, realisasi program-program pro-rakyat yang dijanjikan saat kampanye nyaris tidak terlihat progresnya. Prioritas seharusnya bukan hanya di atas kertas, tapi pada tindakan nyata yang dirasakan langsung oleh rakyat,” ungkap Munawir dengan nada prihatin.

Sorotan 100 Hari Pemerintahan Sayuti-Husaini

Ketua DEMA IAIN Lhokseumawe, Munawir, menyayangkan 100 hari kinerja Wali Kota Sayuti dan Wakil Wali Kota Husaini. “Meskipun ada sedikit perubahan visual terkait kebersihan kota, ini hanyalah kosmetik belaka. Permasalahan krusial seperti kemacetan, banjir, dan tata ruang yang semrawut masih menjadi momok bagi warga Lhokseumawe,” ujar Munawir.

Mengenai fondasi untuk perbaikan tata kelola pemerintahan, pertumbuhan ekonomi, pengurangan kemiskinan dan pengangguran, serta peningkatan PAD Lhokseumawe, DEMA IAIN Lhokseumawe berpendapat bahwa langkah-langkah strategis yang diklaim telah dimulai masih belum memadai dan tidak memberikan dampak signifikan.

“Upaya menarik investasi dan menggalakkan pariwisata lokal masih terkesan setengah hati. Potensi besar Lhokseumawe belum tergali maksimal karena minimnya inovasi dan keberpihakan pemerintah terhadap ekonomi kerakyatan,” jelas Munawir.

DEMA IAIN Lhokseumawe menuntut Wali Kota Sayuti dan Wakil Wali Kota Husaini untuk segera serius dalam pembangunan infrastruktur penunjang ekonomi kreatif dan pemberdayaan UMKM, yang selama ini terkesan dianaktirikan.

“Lhokseumawe masih didera angka pengangguran yang tinggi. Tanpa terobosan nyata di sektor ini, klaim pertumbuhan ekonomi hanya akan menjadi ilusi. Yang terpenting, pemerintah harus menjamin transparansi anggaran dan akuntabilitas kinerja yang riil, bukan sekadar janji-janji manis yang tak terukur,” pungkas Munawir dengan nada menuntut.

DEMA IAIN Lhokseumawe menegaskan akan terus mengawal dan mengkritisi setiap kebijakan pemerintah demi terwujudnya pemerintahan yang bersih, transparan, dan berpihak pada rakyat di Aceh Utara dan Lhokseumawe.[]

 

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy