Jakarta – Nilai tukar rupiah berada di level Rp16.220 per dolar Amerika Serikat (USD) pada Kamis, 30 Januari 2025, melemah 40 poin atau 0,30 persen dari perdagangan sebelumnya.
Analis Mata Uang Financial Futures Lukman Leong memperkirakan rupiah melemah terhadap USD imbas pernyataan Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, yang menaikkan suku bunga karena inflasi masih tinggi.
“The Fed juga mengatakan mereka tidak akan buru-buru menurunkan suku bunga,” ujar Lukman dilansir dari CNN Indonesia.
Hari ini, Lukman memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp16.200 hingga Rp16.300 per USD.
Berbeda dengan rupiah, beberapa mata uang di kawasan Asia menguat secara bervariasi. Misalnya, yen Jepang menguat 0,23 persen, baht Thailand menguat 0,10 persen, dan dolar Singapura juga menguat 0,02 persen.
Dolar Australia juga menguat 0,14 persen. Tapi dolar Hong Kong terpantau stagnan pada penutupan perdagangan pagi ini.
Sementara itu, yuan Cina melemah 0,05 persen, peso Filipina melemah 0,02 persen, dan won Korea Selatan melemah 0,08 persen.
Di beberapa negara Eropa, beberapa mata uang juga menguat, seperti euro Eropa menguat 0,05 persen, poundsterling Inggris menguat 0,02 persen, franc Swiss menguat 0,16 persen, dan dolar Kanada juga menguat 0,10 persen.
Melansir CNBC Indonesia, The Federal Reserve atau The Fed mulai menahan laju pemangkasan suku bunga dengan mempertahankan The Fed Fund Rate (FFR) di 4,25 hingga 4,50 persen pada Rabu waktu Amerikat Serikat atau Kamis dini hari waktu Indonesia.
Keputusan menahan suku bunga itu adalah yang pertama setelah The Fed memangkasnya dalam tiga pertemuan beruntun terakhir.
Mengawali tahun ini, The Fed juga mengisyaratkan akan menahan suku bunga dalam waktu lama dengan menegaskan tidak akan terburu-buru memotong FFR. The Fed hanya menegaskan jika keputusan suku bunga ke depan akan sangat ditentukan oleh perkembangan data ekonomi.
Keputusan The Fed itu berbanding terbalik dengan keinginan Presiden Donald Trump yang menginginkan suku bunga rendah.
“Kami merasa tidak perlu terburu-buru untuk melakukan penyesuaian apa pun. Saat ini, kami merasa kami berada di posisi yang sangat baik. Kebijakan ini sudah diposisikan dengan baik dan ekonomi berada dalam posisi yang cukup baik.” tutur Chairman The Fed Jerome Powell dalam sebuah pernyataan.[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy