Presma UIN Suna Lhokseumawe Kecam Keras Dugaan Korupsi Beasiswa di BPSDM Aceh

Presma UIN Suna Munawir
Presma UIN Suna Munawir. Foto: Istimewa

Lhokseumawe – Presiden Mahasiswa (Presma) UIN Sultanah Nahrasiyah (Suna) Lhokseumawe, Munawir, mengecam keras dugaan korupsi dana beasiswa di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh yang kini menjadi sorotan publik. Ia menyebut praktik itu sebagai bentuk pengkhianatan terhadap amanah rakyat dan kejahatan terhadap masa depan mahasiswa Aceh.

“Korupsi beasiswa adalah bentuk penindasan terhadap kaum muda yang berjuang untuk keluar dari kemiskinan melalui pendidikan. Mereka yang bermain-main dengan dana pendidikan sama saja merampas harapan masa depan generasi Aceh,” tegas Munawir dalam pernyataannya, diterima Line1.News, Jumat, 31 Oktober 2025.

Baca juga: MaTA Desak Kejati Aceh Ungkap Dugaan Korupsi Beasiswa di BPSDM hingga Aktor Utama

Menurutnya, dugaan korupsi dana beasiswa bukan sekadar pelanggaran hukum, tetapi bukti bobroknya moral sebagian pejabat publik yang menjadikan pendidikan sebagai lahan bancakan.

Ia menuntut Kejaksaan Tinggi Aceh dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera turun tangan dan mengusut kasus ini sampai ke akar-akarnya, tanpa pandang bulu.

“Jangan ada lagi alasan klasik. Mahasiswa Aceh menunggu keberanian penegak hukum. Jika kasus ini tidak dibongkar secara transparan, itu akan menandakan negara ikut membiarkan ketidakadilan terjadi,” ujar Munawir.

Ia juga menilai minimnya transparansi dalam pengelolaan dana beasiswa selama ini membuka ruang besar bagi praktik penyimpangan. Karena itu, Munawir mendesak BPSDM Aceh segera membuka secara publik daftar penerima beasiswa, beserta mekanisme seleksi dan laporan keuangannya.

Baca juga: Kejati Aceh Sidik Dugaan Korupsi Beasiswa Rp420 M, ‘Potensi Kerugian Negara Miliaran Rupiah’

“Rakyat berhak tahu siapa yang menerima beasiswa dan atas dasar apa. Jangan sampai yang miskin tertinggal, sementara yang punya koneksi justru menikmati fasilitas negara,” tambah Munawir.

Dia menegaskan mahasiswa tidak akan diam dan siap menggalang konsolidasi gerakan bersama lintas kampus untuk mengawal proses hukum dan menolak segala bentuk korupsi di dunia pendidikan.

“Kalau uang pendidikan saja dikorupsi, lalu apa yang tersisa dari moralitas pejabat di Aceh? Kami tidak akan berhenti bersuara sampai keadilan ditegakkan!”[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy