Perdamaian Aceh Diharap Jadi Inspirasi Penyelesaian Konflik di Dunia

Momen penandatangan MoU Helsinki 2005
Momen penandatangan MoU Helsinki 15 Agustus 2005. Foto: Istimewa

Jakarta – Pemerintah Aceh bersama Diaspora Global Aceh akan menggelar International Conference on Peace – Lessons Learned from 20 Years of Aceh Peace pada Rabu, 20 Agustus 2025 di Auditorium Hotel Ambhara, Jakarta Selatan.

Konferensi tersebut diikuti secara hybrid melalui platform Zoom, dimulai sejak pukul 08.00 WIB hingga selesai.

Lebih dari 130 tokoh masyarakat Aceh disebut akan hadir dalam konferensi itu, mencakup akademisi, diplomat, purnawirawan TNI dan Polri, politisi, serta diaspora Aceh.

Panitia mengundang beberapa tokoh Aceh seperti Sofyan Djalil, Fachrul Razi, Abdullah Puteh, dan Rizal Sukma.

Ketua Umum Diaspora Global Aceh Mustafa Abubakar menambahkan, konferensi itu tidak hanya untuk mengenang perjalanan perdamaian, tetapi juga membahas tantangan ke depan.

“MoU Helsinki adalah contoh nyata bahwa konflik dapat diselesaikan melalui dialog. Dua puluh tahun damai Aceh adalah warisan berharga, sekaligus pembelajaran bagi dunia,” ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Line1.News, Senin, 18 Agustus 2025.

Surya Dharma, tokoh Aceh di Jakarta menyatakan dengan mengusung tema ‘Lessons Learned from 20 Years of Aceh Peace‘, konferensi tersebut diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi strategis bagi penguatan perdamaian Aceh.

“Serta memberikan inspirasi bagi upaya penyelesaian konflik di kawasan lain di dunia.”

MoU Helsinki ditandatangani pada 15 Agustus 2005 antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). MoU tersebut mengakhiri konflik bersenjata yang berlangsung selama tiga dekade di Aceh, sekaligus menjadi tonggak perdamaian yang kini telah memasuki dua dekade.

Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem menegaskan pentingnya momentum 20 tahun perjanjian Helsinki sebagai ruang refleksi dan konsolidasi perdamaian.

“MoU Helsinki adalah landasan yang membawa Aceh keluar dari konflik menuju perdamaian. Dua dekade kemudian, kita harus memastikan perdamaian ini berlanjut, memberi manfaat nyata bagi masyarakat, sekaligus menjadi inspirasi global.”[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy