Kemiskinan Aceh dari 28,69 Persen Turun jadi 12,64 Persen Dalam Dua Dekade

Kepala BPS Aceh Ahmadriswan Nasution
Kepala BPS Provinsi Aceh Ahmadriswan Nasution tampil sebagai narasumber diskusi di Aceh Economic Forum digelar Bank Indonesia Perwakilan Aceh, di Aceh Besar, Kamis, 16 Januari 2025. Foto: Istimewa

Banda Aceh – Kepala BPS Provinsi Aceh, Ahmadriswan Nasution, mengungkapkan selama 20 tahun terakhir, Aceh berhasil menurunkan tingkat kemiskinan hingga 55,93 persen, dari 28,69 persen menjadi 12,64 persen.

“Kinerja penurunan kemiskinan Aceh selama dua dekade terakhir menunjukkan perkembangan signifikan,” kata Ahmadriswan saat memaparkan capaian dan tantangan pembangunan ekonomi Aceh dalam acara Aceh Economic Forum digelar Bank Indonesia Perwakilan Aceh, di The Pade Hotel, Aceh Besar, Kamis, dikutip pada Sabtu, 18 Januari 2025.

Menurut Ahmadriswan, data ini menunjukkan Aceh memiliki momentum kebangkitan yang kuat. Namun, tantangan ke depan tetap besar. “Kami perlu memastikan keberlanjutan program-program pengentasan kemiskinan dan memperkuat kolaborasi lintas sektor,” ujarnya.

Baca juga: Aceh Harus Tingkatkan Nilai Tambah Komoditas Pertanian Untuk Genjot Perekonomian

Berdasarkan data BPS, persentase penduduk miskin di Aceh pada September 2024 tercatat sebesar 12,64 persen atau setara dengan 718.960 orang. Angka ini mengalami penurunan sebesar 1,59 persen poin dibandingkan Maret 2024.

“Ini adalah capaian penurunan kemiskinan yang relatif tinggi, dan menjadi bukti nyata bahwa upaya bersama seluruh elemen masyarakat mulai membuahkan hasil,” ucap Ahmadriswan.

Baca juga: Data BPS: Hingga Maret 2024, Penduduk Miskin di Aceh 14,23 Persen

Ahmadriswan menyebut Aceh tercatat sebagai provinsi dengan penurunan kemiskinan tercepat kedua di Indonesia setelah Kepulauan Riau. Dalam 20 tahun terakhir, Kepulauan Riau mencatatkan penurunan kemiskinan sebesar 56,4 persen, dari 10,97 persen menjadi 4,78 persen.

Ahmadriswan juga menyampaikan pentingnya penguatan literasi statistik dan pemadanan data intervensi pemerintah sebagai landasan pengambilan kebijakan yang efektif.

Selain Kepala BPS Aceh, diskusi dalam Aceh Economic Forum itu juga diisi tiga narasumber lainnya, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Aceh Safuadi, Guru Besar Ekonomi Pertanian Universitas Negeri Lampung Bustanul Arifin, dan Ketua ISEI Aceh Aliasuddin.

Forum itu dihadiri pemangku kepentingan ekonomi, akademisi, dan pelaku usaha di Aceh. Acara tersebut diakhiri dengan diskusi panel yang melibatkan berbagai pihak untuk merumuskan langkah strategis dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Aceh, dengan fokus pada penurunan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy