Kasus HIV Meningkat, PMI Banda Aceh Pastikan Darah Donor Aman dari Penyakit Menular

Ilustrasi donor darah
Ilustrasi donor darah. Foto: unsplash.com @amanchaturvediii

Banda Aceh – Palang Merah Indonesia (PMI) Banda Aceh memastikan setiap tetes darah yang disalurkan donor kepada pasien telah melalui proses pemeriksaan ketat dan aman dari penyakit menular.

“Masyarakat tidak perlu takut menerima transfusi darah dari PMI Banda Aceh. Semua darah yang kami salurkan sudah dipastikan bebas dari HIV dan tiga penyakit menular lainnya. Kami punya sistem skrining laboratorium yang terstandar, sehingga keamanan pasien terjamin,” ujar Ketua PMI Banda Aceh Ahmad Haeqal Asri dikutip dari Laman Dinas Kesehatan Aceh, Rabu, 24 September 2025,

Pernyataan Haeqal menanggapi kekhawatiran warga di tengah meningkatnya kasus HIV/AIDS di Banda Aceh. Data Dinas Kesehatan Banda Aceh, sepanjang Januari hingga Agustus 2025 tercatat 81 kasus baru HIV/AIDS.

Haeqal menjelaskan, PMI selalu melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap empat jenis penyakit menular utama sebelum darah didistribusikan, yakni Hepatitis A, Hepatitis B, sifilis, dan HIV.

Proses skrining, kata dia, dilakukan menggunakan peralatan laboratorium modern yang sudah terakreditasi paripurna dari Kementerian Kesehatan RI. Hal ini, sebut Haeqal, menjadi jaminan bahwa prosedur yang dijalankan PMI Banda Aceh telah sesuai standar nasional dan internasional.

Selain skrining, PMI Banda Aceh juga rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya donor darah sekaligus memberikan edukasi terkait pencegahan penularan HIV/AIDS.

“Banyak masyarakat bertanya, bagaimana cara mengetahui apakah seseorang terinteksi HIV atau tidak. Salah satu caranya memang bisa diketahui melalui tes laboratorium ketika mendonorkan darah. Namun kami tekankan, donor darah bukan hanya membantu orang lain, tetapi juga menjadi cara untuk memantau kesehatan diri,” jelasnya.

Karena itu, Haeqal mengimbau masyarakat tetap aktif mendonorkan darah tanpa diliputi rasa takut. Menurutnya, stok darah yang cukup dan aman sangat vital untuk menyelamatkan banyak nyawa, terutama pasien rumah sakit yang membutuhkan transfusi mendesak.

Selain melakukan uji laboratorium, kata Haeqal, PMI Banda Aceh berkomitmen menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pelayanan darah.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Aceh, Iman Murahman, juga mengungkapkan kasus HIV di Aceh terus meningkat, khususnya di kalangan remaja.

“Data dari tahun 2004 sampai 2025 mencatat terdapat 132 kasus dengan usia 11–20 tahun. Sementara pada 2025 saja sudah ada 32 kasus HIV pada rentang usia tersebut,” ujar Iman dalam perbincangan bersama RRI Banda Aceh pada Rabu pagi, 17 September 2025.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy