Dabbah, Hewan Melata akan Datangi Manusia Jelang Kiamat

Ilustrasi tanda kiamat
Ilustrasi - tanda kiamat. Foto: Republika

Percaya hari kiamat bagi umat Islam menjadi bagian dari keimanan yang mutlak. Saat terjadi kiamat, kehidupan manusia di dunia akan berakhir disertai dengan kehancuran. Manusia akan memulai kehidupan barunya yakni akhirat. Di sanalah manusia akan mempertanggungjawabkan perbuatannya selama di dunia.

Allah akan memberikan ganjaran atas amal baiknya sekecil apa pun di dunia. Sebaliknya, Allah juga akan membalas dosa-dosanya selama di dunia sekecil apa pun dengan siksaan. Kapan kiamat akan datang?

Tak ada siapapun yang mengetahui kapan kiamat akan datang kecuali Allah SWT. Alquran telah memberikan tanda-tanda datangnya hari kiamat. Salah satunya munculnya binatang ganjil sebagaimana disebutkan dalam Surah an-Naml ayat 82, yang artinya: “Apabila perkataan (ketentuan masa kehancuran alam) telah berlaku atas mereka, Kami mengeluarkan makhluk bergerak dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa manusia selama ini tidak yakin pada ayat-ayat Kami.”

Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar menjelaskan tentang binatang seperti apa yang akan menjadi tanda kiamat berdasarkan ayat tersebut. Kata “dabbatan” dalam ayat tersebut diartikan sebagai binatang. Namun, kata Buya Hamka, “dabbatan” asal artinya adalah melata, merangkak atau beringsut-ingsut.

Buya Hamka menjelaskan banyak pendapat yang menggambarkan dengan jelas tentang binatang yang akan menjadi tanda datangnya hari kiamat. Seperti beberapa pendapat yang menyebut binatang itu panjangnya 60 hasta dan tingginya sampai ke awan. Kemudian ada yang menyebut kakinya empat, berbulu panjang, berbulu sebagai burung dan bersayap dua dan banyak lagi yang lainnya.

Namun, kata Buya Hamka, penggambaran-penggambaran tentang binatang tersebut tak ada dalilnya, seperti apa yang dikatakan Fakhruddin ar-Razi mengatakan bahwa itu tak ada dalilnya di dalam Alquran.

Buya Hamka menegaskan cerita-cerita tentang bentuk binatang sebagai tanda datangnya hari kiamat tidak ada dalam Alquran dan tak ditemukan dalam hadis-hadis sahih.

Menurut Buya Hamka, ‘dabbatan‘ dalam ayat tersebut tidak bermakna spesifik kepada binatang tertentu. Bisa saja binatang itu berkaki empat atau tidak. Al-Qurthubi dalam tafsirnya pun demikian, yakni binatang yang dimaksud di dalam Alquran tak secara spesifik seperti apa yang akan keluar sebagai tanda kiamat.

Al-Qasimi dalam tafsirnya, Mahasin at-Ta’wil, mengatakan, ayat tersebut mengandung dua makna satu di antaranya tentang binatang yakni tidak diketahui bentuknya. Namun, ia menjelaskan berdasarkan pendapat setengah ahli tafsir mengatakan binatang itu akan memerahi manusia mengapa tidak menerima kebenaran Allah.

Dan “dabbatan” dalam ayat tersebut bukan bermakna seekor binatang melainkan semacam binatang. Dengan demikian tak ada yang bisa menggambarkan secara pasti binatang apa yang akan menjadi pertanda datangnya hari kiamat.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy