TKD Dibabat, PAD ‘Hana Can’, Sayuti Instruksikan BPKD Lhokseumawe Bentuk Satgas

Tinjau lokasi SR
Wali Kota Lhokseumawe Sayuti Abubakar mengecek lokasi rencana pembangunan Sekolah Rakyat di Kompleks Gedung Diklat Jeulikat, Selasa (24/6/2025). Foto: Humas Pemko Lhokseumawe

Lhokseumawe – Alokasi Transfer ke Daerah atau TKD Lhokseumawe tahun depan dibabat oleh pemerintah pusat sekira Rp125 miliar jika dibandingkan 2025.

Kondisi ini berisiko mengalami turbulensi fiskal yang berpotensi menimbulkan komplikasi perekonomian Lhokseumawe.

Sementara itu, realisasi Pendapatan Asli Daerah atau PAD Lhokseumawe sudah enam tahun (2019-2024) “hana can” alias tak mencapai target.

Baca juga: Naik Turun Pendapatan Transfer Lhokseumawe 2022-2026

Apabila tahun depan penerimaan PAD masih terkesan stagnan seperti tahun-tahun sebelumnya, maka ke depan “jurang” defisit anggaran berpotensi semakin lebar.

Line1.News menanyakan kepada Wali Kota Lhokseumawe Sayuti Abubakar langkah-langkah apa yang diambil untuk mengatasi persoalan tersebut.

Sayuti mengatakan pada awal triwulan IV (Oktober 2025) ini ia sudah menginstruksikan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait—terutama yang realisasi PAD masih minim—agar mengejar capaian target tahun 2025.

Baca juga: Segini Realisasi PAD Lhokseumawe 2025, Cek Data Per OPD

“Saya sudah instruksikan kepada OPD-OPD terkait, khususan kepada BPKD (Badan Pengelolaan Keuangan Daerah) untuk membentuk Satgas Pendapatan Daerah,” ujar Sayuti via pesan WhatsApp, Kamis, 30 Oktober 2025.

Menurut Sayuti, satuan tugas itu dibentuk untuk menggali segala potensi peningkatan pendapatan daerah. Karena itu, kata dia, Satgas harus bekerja maksimal demi terwujudnya penambahan penerimaan pendapatan.

Langkah lainnya yang akan diupayakan, kata Sayuti, membangun sentra industri perikanan, pabrik pengolahan ikan, dan pelabuhan perikanan.

Pemko Lhokseumawe juga sedang menjajaki kerja sama antara Perusahaan Perseroan Daerah Pembangunan Lhokseumawe (PTPL) dengan sejumlah investor luar untuk membangun sentra industri lain.

“Dan langkah-langkah lainnya yang sedang berjalan, termasuk salah satunya adalah pembangunan RSUD Lhokseumawe yang sudah saya komunikasikan dengan Menteri Kesehatan dan Menteri,” ujar Sayuti.

Saat ditanyakan tanggapan lebih lanjut soal alokasi TKD 2026 dan masalah PAD, Sayuti menyebut ia memiliki misi besar dengan upaya-upaya yang dilakukannya saat ini maupun ke depan.

Lihat: [Infografis] Realisasi PAD Lhokseumawe Vs Transfer 2019-2024

“Lhokseumawe bisa menjadi kota industri dan jasa dengan tujuan mewujudkannya sebagai daerah mandiri secara fiskal yang akhirnya tidak begitu tergantung kepada TKD,” tuturnya.

Sayuti juga menyampaikan ada upaya-upaya lain yang tengah ia tempuh untuk meningkatkan PAD Lhokseumawe. “Yang belum waktunya saya buka,” ucapnya.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy