Jakarta – Tagar #KaburAjaDulu viral beberapa terakhir di media sosial X dan TikTok. Tagar ini merupakan ajakan bagi kaum muda Indonesia bekerja di luar negeri.
Munculnya tagar itu disebut dipicu oleh berbagai faktor. Terutama ketidakpuasan generasi muda terhadap kebijakan Pemerintahan Prabowo yang memangkas dana pendidikan dan peningkatan angka pemutusan hubungan kerja.
Situasi tersebut membuat banyak anak muda Indonesia kesulitan mencari pekerjaan dan menghadapi biaya pendidikan yang tinggi. Hal itu mendorong mereka mencari peluang di luar negeri.
Tagar #KaburAjaDulu sebetulnya muncul sejak 2023. Namun baru viral pada Februari 2025 ini. Awalnya, #KaburAjaDulu muncul sebagai kritik, kini menjadi wadah diskusi dan kolaborasi, sekaligus cerminan kekhawatiran masa depan anak muda Indonesia.
Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi mengungkapkan, pengguna tagar itu didominasi kelompok usia muda. Sebesar 50,81 persen pengguna berusia 19-29 tahun, diikuti oleh kelompok usia di bawah 18 tahun sebanyak 38,10 persen. Pengguna laki-laki juga lebih banyak yakni 59.92 persen dibandingkan perempuan 40,08 persen.
Walaupun diartikan sebagai keinginan meninggalkan Indonesia, banyak yang menggunakan tagar #KaburAjaDulu sebagai bentuk protes dan ekspresi ketidakpuasan.
Baca juga: Pemuda Pidie Didorong Kerja di Australia Lewat Working Holiday Visa
Viralnya #KaburAjaDulu sampai ke telinga Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi. Hasan justru mempertanyakan kemana para warganet tersebut akan kabur.
“Kabur ke mana?” tanya Hasan kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 17 Februari 2025 dilansir dari merdeka.com.
Dia mendukung apabila masyarakat Indonesia ingin merantau ke luar negeri. Namun, Hasan mengingatkan masyarakat harus memiliki keahlian apabila ingin mendapatkan pekerjaan yang bagus di luar negeri.
“Kalau mau merantau itu bagus lho. Kalau mau merantau. Tapi kalau mau merantau ke luar negeri ingat, harus punya skill. Karena kalau enggak punya skill, nanti enggak bisa punya pekerjaan baik di luar negeri,” jelasnya.
Hasan menyampaikan pemerintah tidak bisa melarang masyarakat yang ingin merantau. Kendati begitu, dia menekankan masyarakat harus taat prosedur apabila ingin merantau.
“Kedua, harus taat prosedur. Supaya enggak jadi pendatang haram. Kalau orang mau merantau enggak boleh dilarang.”
Hal berbeda direspons Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan yang tidak mempermasalahkan mengenai tagar tersebut.
“Hastag-hastag enggak apa-apa lah, masak hastag kami peduliin,” ujar Immanuel dilansir dari Tempo.co.
Dia tidak terlalu banyak berkomentar mengenai tagar itu. Immanuel mempersilahkan warga yang ingin pergi dari Indonesia. Namun, dia mengimbau agar mereka yang telah pergi, tidak kembali lagi ke Indonesia.
“Mau kabur, kabur aja lah. Kalau perlu jangan balik lagi,” ucapnya.[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy