Setelah Terkatung-katung 50 Jam di Atas Truk, Pengungsi Rohingya Tiba di Tapaktuan

pengungsi rohingya di gor tapaktuan
Para pengungsi Rohingya setibanya di GOR TSC Tapaktuan, Sabtu, 9 November 2024. Foto: Istimewa

Tapaktuan – Setelah terkatung-katung beberapa hari di atas truk, 152 pengungsi Rohingya akhirnya tiba di GOR Tapaktuan Sport Center (TSC), Gampong Pasar, Kecamatan Tapaktuan, Aceh Selatan, pada Sabtu pagi, 9 November 2024.

Informasi yang diperoleh Line1.News dari Project Manager MER-C for Rohingya, Ira Hadiati, para pengungsi Rohingya itu tiba pukul 04.00 waktu Aceh pagi tadi, setelah menempuh perjalanan 50 jam lebih di atas truk karena mendapatkan penolakan di mana-mana.

“Pagi rekan-rekan, setelah 50+ jam (50 jam lebih-red), jam 4 pagi rombongan [pengungsi Rohingya] sudah sampai di GOR Tapak Tuan. Semoga mereka bisa beristirahat,” tulis Ira dalam keterangan tertulis via WhatsApp.

“Ada beberapa demonstran yang menunggu di malam hari namun kelompok tersebut dibawa ke TSC tanpa kesulitan. Mari kita lihat apa yang terjadi pagi ini,” imbuh Ira.

Baca Juga: Kepala Kemenkumham Aceh Sebut Penanganan Rohingya Kewenangan Pemda

Melansir Antara, tadi malam antara pukul 20.30 hingga 23.35, masyarakat sempat berkumpul di sekitar Simpang Keude Aru, Tapaktuan, Jumat, 8 November 2024. Kehadiran masyarakat untuk menolak kehadiran pengungsi Rohingya tersebut.

Namun, setelah audiensi alot antara masyarakat dengan perwakilan Pemerintah Aceh Selatan serta kepolisian, dan demi kemanusiaan, masyarakat mengizinkan seratusan pengungsi Rohingya ditempatkan di GOR TSC untuk sementara waktu.

Saat ini, gedung olahraga tersebut dipasangi pita garis polisi dan dikawal ketat aparat keamanan setempat. Di dalam gedung, para pengungsi terlihat membersihkan diri dan makan. Beberapa anak bermain bulu tangkis dengan alat seadanya di GOR milik pemerintah tersebut.

Baca: Nasib Tragis Rohingya dari Aceh Selatan: Ditahan di Atas Truk oleh Pemerintah RI

Sebelumnya, setelah ditolak di Lhokseumawe, lima truk berisi pengungsi Rohingya itu dikabarkan sempat bergerak ke kawasan tengah Aceh. Ternyata, mereka dibawa ke Aceh Selatan.

Sebelum ditolak di Lhokseumawe, pengungsi Rohingya itu juga ditolak warga Jeulingke, Banda Aceh. Kemenkumham Aceh juga menolak kehadiran mereka. Bahkan, para pengungsi tidak diizinkan turun dari truk yang membawa mereka.

Kini, setelah terkatung-katung 50 jam lebih di atas truk, para pengungsi Rohingya itu “mendarat” di GOR TSC. Belum diketahui sampai kapan mereka diperolehkan menumpang di sana.

Baca Juga: Kronologi Penolakan Rohingya dari Aceh Selatan

Para penyintas Rohingya itu dievakuasi dari kapal motor yang mereka tumpangi ke Pelabuhan Labuhan Haji, Aceh Selatan, pada Kamis, 24 Oktober 2024. Kapal motor pengangkut pengungsi tersebut sempat terombang-ambing di laut selama beberapa hari karena tidak diizinkan merapat ke daratan.

Setelah diizinkan mendarat, para pengungsi ditempatkan di Terminal Tipe C Pelabuhan Labuhan Haji. Setelah hampir dua pekan di tempat tersebut, seratusan imigran itu direlokasi ke Lapangan Alun-alun, Gampong Hilir, Kecamatan Tapaktuan.

Hanya beberapa jam di Lapangan Alun-alun, pada Rabu, 6 November 2024, menjelang tengah malam, pengungsi diantar ke Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh di kawasan Gampong Jeulingke, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh. Mereka diantar menggunakan lima truk. Jarak tempuh dari Tapaktuan ke Banda Aceh sekitar delapan jam perjalanan darat.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy