Resmikan ‘Gedung Hijau’ BSI Aceh, Ma’ruf Amin Sampaikan Tiga Arahan Strategis

Ma'ruf Amin didampingi Bustami Hamzah, Malik Mahmud Al Haytar, Direktur Utama BSI Hery Gunardi dan Komisaris Utama BSI Muliaman Hadad, meresmikan Dedung Landmark BSI Aceh, Kamis, 25 Mei 2024. Foto: Humas Pemerintah Aceh
Ma'ruf Amin didampingi Bustami Hamzah, Malik Mahmud Al Haytar, Direktur Utama BSI Hery Gunardi dan Komisaris Utama BSI Muliaman Hadad, meresmikan Dedung Landmark BSI Aceh, Kamis, 25 Mei 2024. Foto: Humas Pemerintah Aceh

Banda Aceh – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyampaikan tiga arahan strategis saat meresmikan Green Building Bank Syariah Indonesia (BSI) di Banda Aceh, Kamis, 30 Mei 2024.

Pertama, Ma’ruf menegaskan pentingnya memperluas jangkauan dan memperkuat layanan perbankan syariah di Aceh. “Dorong ekspansi dan peningkatan kualitas layanan perbankan syariah, agar lebih kompetitif dan kualitatif dari sisi produk,” ujarnya.

Ma’ruf juga menekankan pentingnya optimalisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat untuk menjangkau lebih banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) produktif, yang berefek pada penciptaan lapangan kerja dan inklusi keuangan.

Arahan kedua yang disampaikan Wapres Ma’ruf terkait pengembangan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia di sektor perbankan syariah. Menurut Ma’ruf, program pengembangan sumber daya manusia harus menjadi prioritas mengingat tingginya kebutuhan di sektor tersebut.

Ketersediaan tenaga kerja yang kompeten dan berintegritas tinggi, kata Ma’ruf, akan mendukung pertumbuhan dan daya saing industri perbankan syariah. Pengembangan kompetensi, tambah Wapres, juga harus mencakup penguasaan teknologi informasi di sektor perbankan syariah.

Terakhir, Ma’ruf berpesan agar dilakukan peningkatan sinergi dan kolaborasi multipihak dalam peningkatan literasi masyarakat. Ma’ruf menggarisbawahi perlunya edukasi keuangan syariah yang luas, mulai dari tingkat sekolah hingga komunitas masyarakat. Selain itu, digitalisasi layanan perbankan syariah harus diakselerasi agar mampu menghadapi perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat.

Ma’ruf berharap ‘gedung hijau’ BSI itu akan menjadi penopang aktivitas operasional perbankan syariah dan penggerak pertumbuhan ekonomi di Aceh.

Baca: Pesan Wapres Ma’ruf Amin saat Lepas Jemaah Haji Aceh

Hal senada dikatakan Penjabat Gubernur Aceh Bustami Hamzah. Kehadiran gedung Landmark BSI Aceh dinilai Bustami merupakan langkah besar dalam kemajuan ekonomi syariah di Aceh. Bustami mengatakan gedung itu bukan hanya struktur fisik yang megah, tetapi juga simbol komitmen BSI mendukung pembangunan Aceh.

“Kami mengapresiasi upaya BSI dalam memperluas jaringan dan pelayanannya di Aceh, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Bustami.

BSI, tambah Bustami, telah menjadi salah satu pilar utama yang memperkuat sektor keuangan syariah Aceh. Dengan berbagai produk dan layanan yang inovatif, ia menilai BSI telah berhasil mengakomodasi kebutuhan masyarakat Aceh dalam bertransaksi dan berinvestasi sesuai prinsip-prinsip syariah.

“Pertumbuhan dan ekspansi BSI di Aceh tidak hanya membawa manfaat bagi bank itu sendiri, tetapi juga memberikan dampak positif yang luas pada perekonomian daerah kita,” ujar Bustami.

Melalui pembiayaan berbasis syariah, kata dia, BSI telah mendukung pertumbuhan sektor-sektor vital seperti pertanian, perikanan, industri kreatif, dan UMKM.

“Saya mengapresiasi komitmen dan dedikasi BSI yang telah bekerja keras untuk mewujudkan pembangunan gedung ini. Langkah-langkah nyata yang telah diambil [BSI] untuk meningkatkan pelayanan dan infrastruktur perbankan syariah di Aceh sangatlah penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Aceh secara keseluruhan.”

Hadir dalam peresmian, Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar, Pangdam Iskandar Muda, Kapolda Aceh, Pj Wali Kota Banda Aceh, Pj Bupati Aceh Besar, tokoh masyarakat, diaspora Aceh, perwakilan Kementerian BUMN, dan Pengurus Asosiasi Bank Syariah Indonesia, serta para stakeholder BSI.

Sekilas Gedung BSI Aceh

Green Building atau Gedung Landmark Regional Office BSI Aceh terletak di Jalan Teungku Daud Beureuh Nomor 15, Kampung Keramat, Kecamatan Kuta Alam. Dikutip dari laman resmi BSI, untuk saat ini, Landmark BSI tersebut menjadi gedung perkantoran tertinggi di Aceh.

Gedung itu dibangun di atas tanah seluas 4.190 meter kubik dengan luas bangunan 17.531 m2. Tingginya delapan lantai dan terdapat dua lantai basement parkir yang mampu menampung hingga 127 kendaraan.

Arsitektur dedung tersebut, sebut BSI, dirancang dengan mengadopsi unsur-unsur budaya dan kearifan lokal Aceh. Adapun konsep green building yang diterapkan pada gedung itu melalui pemanfaatan air hujan sebagai sumber daya air di perkantoran tersebut. Selain itu, teknologi panel surya digunakan sebagai salah satu sumber energi alternatif.

Gedung tersebut juga memiliki videotron yang menyatu dengan arsitektur luar gedung. “Dan akan menjadi yang pertama di Aceh,” tulis BSI.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy