Rektor Unimal: Pertumbuhan Ekonomi Lhokseumawe Ditopang Tiga Kampus Besar

Rektor Unimal talk show
Rektor Unimal Profesor Herman Fithra saat membuka diskusi bersama para paslon wali kota-wakil wali kota Lhokseumawe, yang digelar Dewan Perwakilan Mahasiswa Unimal di gedung ACC Unimal, Lhokseumawe, Selasa, 29 Oktober 2024. Foto for Line1.News

Lhokseumawe – Rektor Universitas Malikussaleh (Unimal), Profesor Herman Fithra mengatakan pertumbuhan ekonomi Lhokseumawe saat ini tak terlepas dari keberadaan kampus-kampus besar.

“Hari ini tumbuh kedai-kedai kopi karena ada mahasiswa. Artinya, Lhokseumawe ekonominya ditopang oleh tiga kampus di sini,” ujar Profesor Herman saat membuka diskusi bersama para paslon wali kota-wakil wali kota Lhokseumawe, yang digelar Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Unimal di gedung ACC Unimal, Lhokseumawe, Selasa, 29 Oktober 2024.

Selain Unimal, ketiga kampus besar yang berada di Lhokseumawe adalah Politeknik dan IAIN Lhokseumawe.

Karena itu, kata Herman, Lhokseumawe harus menjadi kota jasa yang memberikan pelayanan di tiga sektor. “Mau tidak mau, Lhokseumawe harus kembali ke kota jasa, yang memberikan pelayanan pendidikan, perdagangan, dan pariwisata. Kalau tiga [sektor] ini dikembangkan dengan baik, saya yakin PAD (Pendapatan Asli Daerah) Lhokseumawe akan meningkat,” ujarnya.

Baca Juga: DPM Unimal Gelar Talk Show Soal PAD Bersama Dua Calon Wali Kota Lhokseumawe

Menurut Herman, Unimal sendiri masih berpeluang menambah jumlah mahasiswa dalam empat-lima tahun ke depan menjadi 40 ribu orang, dari sekitar 20 ribu orang saat ini. Pertambahan ini akan berdampak sangat besar bagi Lhokseumawe.

“Karena sebagian besar mahasiswa Unimal berada di Lhokseumawe. Walaupun [kampus] Unimal di Aceh Utara, tapi kegiatannya [mahasiswa] di Lhokseumawe. Apalagi setiap tahun kita merencanakan ada empat kali wisuda. Saat wisuda itu berapa banyak orang datang ke Lhokseumawe, luar biasa jumlahnya. Artinya, UMKM akan tumbuh,” tuturnya.

Dia juga menyarankan para paslon wali kota-wakil wali kota Lhokseumawe tidak menyampaikan program yang terlalu muluk-muluk seperti membangun industri bertaraf internasional. “Itu mungkin masih berat dengan kondisi kita hari ini. Jadi, harus bangkit dengan kemampuan kita sendiri [sesuai potensi daerah],” ucapnya.

Baca Juga: Pusat Kajian Ganja Aceh Segera Hadir di Unimal

Herman berterima kasih kepada DPM Unimal yang menggelar diskusi yang mengangkat tema ‘menanti terobosan inovatif untuk meningkatkan PAD Lhokseumawe dengan semangat antikorupsi’. Talk show itu, sebut Herman, merupakan bukti bahwa para mahasiswa ingin mendapatkan calon pemimpin terbaik di antara yang baik.

“Mereka [para mahasiswa] ingin mendengar gagasan langsung dari para paslon. Saya berharap kegiatan ini memberikan dampak yang baik buat kita semua, pencerahan untuk para mahasiswa tentang bagaimana dunia politik ini, bagaimana mengelola isu-isu strategis agar menjadi pembelajaran ketika mereka menjadi pemimpin di masa mendatang.”

Hanya dua dari empat paslon yang hadir, yakni nomor urut dua, Sayuti Abubakar-Husaini, dan nomor urut tiga, Ismail-Azhar Mahmud. Ketua panitia diskusi, Dilla Nazatul menyebutkan paslon nomor urut satu, Azhari, mengabari panitia bahwa ia sedang berada di Jakarta, dan calon wakilnya, Zulkarnen, dalam kondisi kurang sehat.

Sementara paslon nomor urut empat, Fathani-Zarkasyi, melalui surat yang dikirim tim pemenangannya kemarin, menyatakan tidak bisa hadir karena terbentur dengan jadwal kampanye dialogis.

Baca Juga: Pusat Riset Daur Ulang Plastik Unimal Masuk Daftar Penerima Bantuan PUI-PT Kemendikbudristek

Diskusi dipandu mantan Sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Lhokseumawe, Zulfikar Syarif. Setelah panitia menampilkan data-data realiasasi APBK Lhokseumawe, termasuk PAD 2018 hingga 2023, moderator memberikan kesempatan kepada kedua paslon yang hadir menyampaikan program dan strategi mereka untuk meningkatkan PAD Lhokseumawe ke depan.

Kedua paslon sepakat menilai PAD Lhokseumawe selama ini yang hanya Rp60-an miliar per tahun masih sangat minim. Kontribusi PAD terhadap total Pendapatan Daerah Kota Lhokseumawe tidak sampai 10 persen. Oleh karena itu, kedua paslon berkomitmen akan meningkatkan PAD jika mereka mendapatkan kepercayaan memimpin Lhokseumawe.

Turut hadir di acara itu pejabat mewakili Pj Wali Kota Lhokseumawe, unsur Forkopimda, Ketua KIP Lhokseumawe Abdul Hakim, Bawaslu dan Panwaslih Lhokseumawe, perwakilan Rektor IAIN Lhokseumawe, Forkopimcam, para kepala desa, aktivis LSM, perwakilan ormawa, OKP, ratusan mahasiswa Unimal, dan tamu undangan lainnya.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy