Medan – PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) berkomitmen mendukung transformasi energi bersih dan berkelanjutan dengan merencanakan pengembangan proyek Green Ammonia di area perusahaan itu. Proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam mendukung rencana pemerintah untuk mencapai target net zero emission pada tahun 2060.
Hal itu disampaikan Vice President Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) & Humas PT PIM, Saiful Rakjab saat membuka media gathering diikuti puluhan jurnalis Aceh Utara dan Lhokseumawe di Hotel Santika Dyandra, Medan, Kamis, 5 Desember 2024.
Menurut Saiful Rakjab, pihaknya juga memahami saat ini pemerintah memiliki harapan besar terhadap ketahanan pangan nasional. Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor agroindustri, PIM berkomitmen mendukung kebijakan ini melalui peningkatan kapasitas produksi pupuk dan pengembangan produk-produk pendukung lainnya.
“Kami meyakini ketahanan pangan yang kuat adalah fondasi penting bagi pembangunan bangsa, dan kami berusaha memainkan peran aktif dalam mewujudkannya,” ujar Saiful.
Saiful menyebut pihaknya juga sangat menyadari perusahaan membutuhkan media sebagai penyambung informasi kepada publik, terutama dalam menyampaikan perkembangan dan rencana strategis PIM ke depan.
“Alhamdulillah, saat ini PT Pupuk Iskandar Muda kembali mengoperasikan pabrik H2O2 yang sebelumnya sudah 21 tahun tidak beroperasi. Ini merupakan salah satu capaian besar yang menjadi kebanggaan bersama,” ucap Saiful.
Kolaborasi Berkesinambungan
Media gathering ini bertema ‘Sinergi dan kolaborasi untuk meningkatkan kompetensi’. Saiful mengatakan tema tersebut mencerminkan komitmen PIM untuk terus menjalin hubungan baik dengan media sebagai mitra strategis dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.
“Sinergi yang kuat dan kolaborasi yang berkesinambungan antara perusahaan dan media merupakan kunci untuk membangun pemahaman yang lebih baik, sekaligus meningkatkan kualitas pemberitaan yang edukatif dan konstruktif,” tutur Saiful.
Saiful menambahkan peran media sangat penting dalam menyampaikan informasi terkait langkah-langkah strategis tersebut. Sehingga masyarakat mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kontribusi PIM terhadap ketahanan pangan, keberlanjutan lingkungan, dan ketahanan energi nasional.
Dia berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah untuk saling bertukar informasi, tetapi juga mempererat hubungan baik yang telah terjalin. “Melalui kegiatan ini, semoga kita dapat saling belajar, berbagi pengalaman, dan menggali ide-ide baru untuk mendukung peran masing-masing, baik sebagai pelaku bisnis maupun sebagai penghubung informasi kepada masyarakat,” ujar Saiful.
Tampil sebagai pemateri, sesi pertama, Oktri Mohammad Firdaus (Assistant Professor, Operation and Supply Chain Management Graduate School of Management, Universitas Garut), dengan judul materinya ‘Jurnalis yang bermanfaat dan berdampak positif’. Sedangkan sesi kedua, Imam Wahyudi (Tokoh Pers).
Oktri Mohammad Firdaus mengatakan jurnalisme positif dapat menjadi pilihan pendekatan pemberitaan dari sudut pandang meningkatkan intelektual publik. Dia menyebut pengetahuan masyarakat terkait digitalisasi juga terus meningkat.
“Media sosial dan jurnalisme berjalan beriringan, dan medsos mengubah bidang jurnalistik selamanya. Medsos juga banyak tercemar dengan banyak berita palsu atau informasi yang salah, mungkin sulit untuk memisahkan fakta dari kepalsuan. Tapi, terlepas dari itu, medsos telah melakukan banyak hal baik untuk bidang jurnalistik,” kata Firdaus.
Menurut Firdaus, peran jurnalis dalam memberitakan informasi yang valid kini menjadi semakin penting. Oleh karena itu, jurnalis harus menggali informasi dari sumber terpercaya, meneliti secara mendalam, dan disiplin verifikasi sebelum memublikasikan berita.[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy