Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menegaskan penetapan harga gabah kering panen dari petani sebesar Rp6.500 per kilogram. Kebijakan ini, kata dia, untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga keseimbangan ekonomi dalam rantai distribusi pangan.
“Petani kita adalah produsen pangan. Hidup mereka harus baik, kesejahteraan mereka harus meningkat. Karena itu, pemerintah Republik Indonesia sudah menetapkan harga gabah kering panen yang dibeli dari petani adalah Rp6.500. Saya ulangi Rp6.500, saya siap keluarkan PP (Peraturan Pemerintah),” ujar Prabowo saat memberikan arahan dalam telekonferensi bersama petani, penyuluh pertanian, kepala dinas provinsi, serta Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin dikutip Selasa, 4 Februari 2025.
Presiden mengingatkan meskipun prinsip pasar tetap berlaku, tidak boleh ada pihak mengambil keuntungan secara berlebihan. Ia menegaskan pengusaha harus tetap memperoleh keuntungan wajar, namun prioritas utama adalah kesejahteraan petani.
“Kalau negara lain bisa, Indonesia harus bisa juga. Dan kalau tidak mau, ya sudah, tutup saja. Tidak usah bikin penggilingan padi, saya ambil alih. Negara akan mengambil alih penggilingan padi. Saya katakan ini masalah hidup dan mati. Ini masalah survival, saya tidak main-main,” lanjutnya.
Dalam pertemuan virtual dihadiri sekitar 4 ribu peserta tersebut, Prabowo menegaskan komitmen pemerintah dalam mencapai swasembada pangan, khususnya swasembada beras.
“Masalah pangan adalah masalah kedaulatan, masalah pangan adalah masalah kemerdekaan, masalah pangan adalah masalah survival kita sebagai bangsa. Kalau kita mau jadi negara maju, pangan harus aman dulu.”[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy