PON Dongkrak Ekonomi Aceh Triwulan III-2024, Ini Kata Bank Indonesia

Semarak Pembukaan PON XXI di SHB: Dari Pesta Kembang Api, Tarian Kolosal hingga Salat Berjamaah di Bawah Tribun
Pertunjukan kembang api pembukaan PON XXI Aceh-Sumut di Stadionn Harapan Bangsa, Senin malam, 9 September 2024. Foto: Adi G for Line1.News

Banda Aceh – Perekonomian Aceh pada triwulan III-2024 tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan tersebut dampak penyelenggaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Provinsi Aceh pada September 2024.

Bank Indonesia (BI) dalam Laporan Perekonomian Provinsi Aceh November 2024, yang dirilis pada 5 Desember, menyajikan hasil analisis berjudul “Event Olahraga Sebagai Akselerator Pertumbuhan Ekonomi Daerah: ‘Dampak PON XXI di Provinsi Aceh 2024’”.

PON adalah pesta olahraga terbesar di Indonesia yang melibatkan atlet-atlet terbaik dari seluruh provinsi. Pada PON XXI tahun 2024, Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara berbagi peran dalam menjadi tuan rumah penyelenggaraan event tersebut.

Provinsi Aceh sendiri berperan sebagi tuan rumah opening ceremony dan penyelenggaraan 33 cabang olahraga. Sedangkan Provinsi Sumatera Utara merupakan tuan rumah untuk closing ceremony dan penyelenggaraan 34 cabang olahraga lainnya. Event tersebut telah berlangsung pada 8-20 September 2024, dengan beberapa pertandingan diselenggarakan lebih awal agar seluruh cabang lomba dapat diselesaikan tepat waktu. Bagi Aceh, penyelenggaran PON XXI menjadi momen bersejarah karena merupakan kali pertama provinsi ini menjadi tuan rumah PON.

Menurut BI, berbagai studi literatur, menunjukkan adanya bukti penyelenggaraan event olahraga seperti PON di suatu daerah, dapat berdampak positif terhadap perekonomian daerah tersebut. Elmer Sterken (2013) dalam “Growth Impact Of Major Sporting Events” menemukan bahwa penyelenggaraan Olympic Games pada tahun 1964-1998 memiliki dampak yang sinifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pada tahun penyelenggaraan.

Sementara itu, Agus Ariutama dkk. (2021) dalam “The Impact of Asian Games 2018 on Indonesian Economy” menemukan bahwa penyelenggaraan Asian Games ke-18 tahun 2018 di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Banten memiliki multiplier effect sebesar lebih dari Rp8,4 triliun.

Terkait penyelenggaraan PON, Perhimpunan Simatupang (2024) menemukan bahwa penyelenggaran PON 2021 di Papua berpotensi mampu meningkatkan PDRB hingga 1,1%.

“Sebagai sebuah pesta olahraga terbeser di level nasional yang diselenggarakan tiap empat tahun sekali, penyelenggaraan PON tentunya berdampak pada perekonomian khususnya bagi perekonomian tuan rumah penyelenggara event tersebut,” tulis BI.

Dampak ekonomi ini berasal baik dari pembangunan atau revitalisasi sarana dan prasarana olahraga untuk penyelenggaraan PON, pembangunan atau perbaikan fasilitas/infrastruktur penunjang, peningkatan mobilitas, hingga potensi pariwisata, penjualan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal, serta penyewaan akomodasi/hotel dari datangnya ribuat atlet, ofisial, maupun penonton selama penyelenggaraan event tersebut.

Dalam penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024, total pagu anggaran yang digelontorkan mencapai Rp802,28 miliar. Rinciannya, pengerjaan kontruksi dengan total anggaran Rp783,50 miliar, dan pengerjaan non-konstruksi Rp18,78 miliar. Sumber pendanaan proyek tersebut berasal dari APBN, APBA (Provinsi), APBK, dan DOKA (Dana Otonomi Khusus Aceh).

“Berdasarkan hasil analisis Tabel Input-Output, diprakirakan dampak penyelenggaraan PON di Aceh berpotensi akan memberikan tambahan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,63%. Pada analisis tersebut, diasumsikan berbagai faktor input penyelenggaraan PON berasal dari Aceh. Sehingga, apabila faktor input berasal dari daerah lain maka dampak ekonomi akan lebih kecil dari perkiraan tersebut”.

Pada triwulan III 2024, dampak penyelenggaran PON XXI di Provinsi Aceh tampaknya terbukti mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di provinsi ini. Pada triwulan tersebut, perekonomian Aceh tumbuh sebesar 5,17% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,54% (yoy).

Hal ini dapat dilihat dari peningkatan beberapa lapangan usaha (LU) di antaranya LU Transportasi dan Pergudangan yang tumbuh sebesar 19,46% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 15,69% (yoy). Selain itu, LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
juga mengalami peningkatan dengan tumbuh sebesar 6,36% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 0,97% (yoy).

Selain kedua lapangan usaha utama itu, penyelenggaran PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 juga mendorong lapangan usaha pendukung kegiatan seperti LU Informasi dan Komunikasi, LU Jasa Keuangan dan Asuransi, LU Jasa Perusahaan, LU Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, serta LU Jasa lainnya.

Penyelenggaran PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 memang terbukti memiliki dampak ekonomi di Provinsi Aceh. Walaupun demikian, dampak ekonomi yang dihasilkan diharapkan terus berlanjut walaupun penyelenggaran event telah selesai dilaksanakan.

“Pemanfaatan berbagai venue olahraga yang sudah dibangun serta penyelenggaraan berbagai event olahraga maupun seni ke depannya diharapkan mampu kembali mendongkrak perekonomian Aceh,” tulis BI.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy