Jakarta – Hingga saat ini, tercatat ada dua poros yang muncul dalam Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jakarta 2024. Pertama adalah Poros Koalisi Indonesia Maju atau KIM. Kedua adalah poros Anies. Tak tertutup kemungkinan, poros ketiga bakal muncul.
Namun, melihat dua poros yang sudah ada tersebut, pemetaan Pilgub Jakarta mirip dengan Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Poros KIM
Poros KIM yang mengusung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024, kini ingin melanjutkan kerja sama mereka di Pilkada Jakarta 2024. Ada empat partai politik yang berkoalisi di KIM yaitu Gerindra, Golkar, Demokrat dan PAN. Mereka hendak mengusung eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK), yang juga kader Golkar.
“Jadi ibaratnya yang perlu mengikhlaskan terlebih dahulu adalah Partai Golkar. Kami sangat berharap apa pun nanti output-nya hasil pembicaraan kita di antara para ketum [ketua umum] parpol di dalam KIM, menghasilkan pasangan calon yang bersama-sama diusung lengkap oleh KIM,” ujar Sekjen PAN Eddy Soeparno, dikutip Minggu, 30 Juni 2024.
Poros Anies
Sementara itu, di Poros Anies, ada PKB dan PKS. Keduanya mendukung Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 Anies Baswedan yang setelah kalah di Pilpres 2024, kembali maju di Pilgub Jakarta. Anies didukung PKB Jakarta dan Dewan Pimpinan Pusat PKS.
PKS bahkan lebih dulu “mengunci” duet Anies Baswedan dan pimpinan majelis syuro mereka, Sohibul Iman. Meski demikian, tak semua rekan Anies di Pilpres 2024 langsung mengikuti langkah PKS. Partai NasDem masih “mengintip” peluang bergabung mengusung bakal pasangan tersebut.
Demikian juga dengan Dewan Pimpinan Pusat PKB. Meskipun pengurus tingkat Jakarta sudah mengusulkan Anies, Wasekjen PKB Syaiful Huda mengatakan dukungan partainya untuk mengusung Anies belum final. Usai manuver PKS, Huda menyebut duet Anies-Sohibul Iman ini berbahaya karena dapat menutup pintu partai lain untuk bekerja sama.
“Kebetulan di desk Pilkada DPP sendiri itu masih ada dua nama yang terus kami simulasikan, ada Mas Anies, ada Mba Ida Fauziyah Menaker [Menteri Tenaga Kerja] sekarang, yang kebetulan lolos juga dari Dapil DKI Jakarta. Jadi memang kami masih dalam proses itu,” ujar Huda Rabu lalu.
Huda menyebut Anies dan Ida belum menjalani uji kepatutan dan kelayakan (UKK). PKB akan melakukan UKK kepada dua tokoh tersebut secara bersamaan.
Poros Ketiga
Wacana ini muncul dari PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. PDIP mulanya menyatakan tertarik terhadap sosok Anies di Pilkada Jakarta. Namun, setelah manuver PKS, PDIP mulai membicarakan opsi poros ketiga.
Hal ini dilatarbelakangi PKB yang sebelumnya menyebut duet Anies dan Sohibul berbahaya karena bisa saja tidak mendapatkan mitra koalisi. PKS pun masih memerlukan beberapa kursi lagi untuk menyegel duet Anies-Sohibul.
“Nama Ida Fauziyah pantas untuk dipertimbangkan. PDI Perjuangan berkomunikasi dengan semua partai tanpa kecuali,” ujar juru bicara PDIP Chico Hakim Kamis lalu.
“Di Jakarta ini, yang kami hari ini fokus penjaringan internal, kami akan majukan sebagai calon Gubernur atau Wakil Gubernur. Kami rasa PDIP yang pernah memimpin Jakarta dan perolehan suara yang signifikan di Jakarta, merasa cukup pantas bagi kami untuk mengusung calon dari kami,” katanya.
Chico juga mengatakan Pilgub Jakarta bisa saja diikuti oleh tiga pasangan calon.
“PKB jadi salah satu partai yang kami jalin komunikasinya, kemudian semoga bisa ada titik temu tidak hanya dengan PKB tapi partai politik lain. Kita lihat apakah Pilkada (DKI) dua poros, atau tiga pasangan calon.”[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy