Banda Aceh – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Profesor Mujiburrahman, mengatakan kebijakan pemerintah pusat terkait efisiensi anggaran juga berdampak pada lingkungan kampus.
Mujib memastikan kegiatan pelayanan akademik dan administrasi di kampus Islam itu tetap harus berjalan normal walaupun di tengah pembatasan anggaran dari pemerintah pusat.
“Kita maklumi bahwa ada efisiensi anggaran yang cukup signifikan. Namun, semangat pengabdian tidak boleh surut,” kata Mujiburrahman dalam apel bulanan di Lapangan Rektorat UIN Ar-Raniry, Kamis, 17 April 2025.
Mujib meyebut salah satu dampaknya adalah pembatasan pembiayaan operasional kendaraan dinas. Meski para pejabat kampus tetap diperkenankan menggunakan mobil dinas, seluruh biaya operasional ditanggung oleh masing-masing pengguna.
“Kita di UIN Ar-Raniry, mulai dari rektor, dekan, hingga kepala lembaga, tetap boleh menggunakan kendaraan dinas. Namun, operasionalnya menjadi tanggung jawab pribadi, termasuk saya sendiri,” ucap dia.
Mujib mengatakan meskipun di tengah efisiensi anggaran, semangat kerja dan komitmen untuk memberikan pelayanan akademik dan administrasi tidak boleh kendur. Khususnya kepada mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan.
“Jangan sampai hanya karena anggaran tidak mendukung, lalu kita berubah menjadi sosok yang kehilangan semangat pengabdian. Semangat kita harus tetap semangat pengabdian, bukan semangat penikmat,” ujarnya.
Dia menyampaikan, terkait layanan akademik sebagian besar pegawai tidak masuk kantor pada hari Jumat sesuai dengan ketentuan hari kerja di lingkungan Kementerian Agama. Namun aktivitas perkuliahan harus tetap berjalan normal, terutama yang berbasis laboratorium.
“Kepada para dekan dan direktur pascasarjana, saya minta agar jadwal piket hari Jumat bisa diatur dengan baik. Jumat lalu saya dan warek I melakukan monitoring dan masih menemukan sejumlah ruang yang tidak terbuka,” katanya.
Dia menyebut kampus tengah mengevaluasi pengaturan jam kerja pada hari Jumat demi memastikan pelayanan tetap berjalan dengan baik, termasuk kemungkinan kembali menerapkan hari kerja seperti biasa.
“Yang paling penting adalah semangat kita tetap untuk melayani. Efisiensi anggaran tidak boleh mengurangi etos kerja,” pungkasnya.[]
Reporter: Fakhrurrazi
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy