Nilai Ekspor Aceh Turun, Komoditas Kopi Masih Jadi Unggulan

Petani kopi di Bener Meriah memetik kopi di kebunnya
Petani kopi di Bener Meriah memetik kopi di kebunnya. Foto: Breedie.com/Fauzan My

Banda Aceh – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor barang asal Aceh pada September 2025, senilai 50,44 juta USD, turun sekitar 11,71 persen dibandingkan Agustus 2025.

Pelaksana Tugas Kepala BPS Aceh, Tasdik Ilhamudin mengatakan pada September 2025, komoditas yang diekspor dari Aceh berupa komoditas nonmigas senilai sebesar 45,05 juta USD. Adapun komoditas migas yang diekspor senilai 5,39 juta USD.

“Dibandingkan bulan sebelumnya ekspor komoditas nonmigas menunjukkan penurunan hingga sebesar 21,14 persen,” kata Tasdik, Rabu, 5 November 2025.

Sedangkan secara tahunan atau y-on-y dibandingkan September 2024 menunjukkan penurunan hingga sebesar 22,65 persen.

“Kelompok komoditas terbesar yang diekspor pada September 2025 berasal dari kelompok komoditas batubara senilai 38,87 juta USD, yang berkontribusi terhadap total nilai ekspor nonmigas hingga 86,29 persen. Jika dibandingkan dengan total ekspor kontribusinya menjadi 77,07 persen,” jelasnya.

Diikuti kelompok komoditas kopi dan rempah-rempah yang menempati posisi kedua senilai 3,05 juta USD, berkontribusi hingga 6,76 persen.

Diurutan ketiga, komoditas berbagai produk kimia dengan nilai sebesar 1,98 juta USD, berperan sekitar 4,39 persen dari total ekspor nonmigas

Impor dari Amerika

Selain itu, lanjut Tasdik, selama September 2025 komoditas utama impor yang masuk ke Aceh berupa bahan bakar mineral/gas senilai 47,32 juta USD.

Dia menyebut impor selama September 2025 dominan berasal dari Amerika Serikat, Qatar, dan Singapura masing-masing senilai 23,73 juta USD, 22,16 juta USD, dan 1,43 juta USD dengan komoditas utama berupa gas butana/propana, dan bahan hasil minyak.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy