Minta Maaf Soal Korupsi Minyak Mentah, Dirut Pertamina Berikan Nomor Khusus Pengaduan

Dirut Pertama (tengah) saat temu pers di Graha Pertamina
Dirut Pertama (tengah) saat temu pers di Graha Pertamina. Foto: Tangkapan Layar YouTube

Jakarta – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terkait kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023.

“Saya sebagai Dirut Pertamina menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas peritiwa yang tejadi beberapa hari terakhir ini. Tentunya ini adalah peristiwa yang memukul kita semua, menyedihkan juga bagi kami dan tentunya kami ini adalah salah satu ujian besar,” ujar Simon saat temu pers di Graha Pertamina, Senin, 3 Maret 2025, dilihat Line1.News di siaran langsung YouTube Pertamina.

Pertamina, kata Simon, sangat mengapresiasi penegakan hukum oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam menangani kasus tata kelola minyak, impor mentah dan produk kilang 2018-2023.

“Kami sangat mendukung upaya dari Kejaksaan Agung, dan tentunya akan terus membantu, apabila dibutuhkan data-data atau keterangan tambahan, agar proses [hukum] ini berjalan sesuai ketentuan,” ujarnya.

Simon juga menyampaikan Pertamina selalu berkomitmen atas penyelenggaraan kegiatan perusahaan dalam prinsip good corporate governance.

“Kami juga meyakini dan sangat menyadari kejadian kemarin membuat resah masyarakat. Namun komitmen kami di sini, kami bekerja keras untuk terus menghadirkan produk dan kualitas dari BBM Pertamina, yang tentunya sudah sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh Ditjen Migas,” ujarnya.

Beberapa hari lalu, sebut Simon, Lemigas Kementerian ESDM melakukan uji terhadap 75 sampel gasoline dengan berbagai tingkatan RON 90 (Pertalite) hingga RON 98 (Pertamax Turbo). Adapun sampel tersebut diambil dari Pertamina terminal BBM Plumpang dan sekitar SPBU Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang.

“Setelah melalui uji lab, hasil tersebut menunjukkan kualitas BBM Pertamina telah sesuai dengan standar spesifikasi yang disyaratkan oleh Ditjen Migas. Namun itu tentunya mendorong kami terus melakukan pendampingan atas uji di SPBU seluruh Nusantara,” ungkapnya.

Pertamina juga berterima kasih atas masukan dari seluruh masyarakat, yang menurut Simon menjadi cambukan bagi pihaknya untuk bekerja lebih bagi lagi di masa mendatang.

Dia juga memberikan nomor khususnya 081417081945 untuk digunakan sebagai sarana pelaporan bagi masyarakat.

“Apabila masyarakat menemukan kejanggalan atau situasi yang tidak sesuai, baik dalam kualitas BBM, atau praktik yang tidak sesuai di lapangan, bisa menghubungi nomor tersebut untuk dapat kami tindaklanjuti pada kesempatan yang pertama,” ujarnya.

Simon menyebutkan Pertamina telah membentuk tim transisi center untuk mengevaluasi keseluruhan proses bisnis terutama aspek operasional.

“Sekali lagi, mewakili keluarga besar Pertamina, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia. Kami akan membenahi diri, kami akan memperbaiki diri, dan di dalam Pertamina juga masih banyak insan-insan yang merah putih.”[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy