Lhokseumawe – Massa menggelar aksi demo di depan Kantor Camat Muara Dua yang juga Sekretariat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Muara Dua, di Desa Meunasah Mesjid, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Sabtu, 30 November 2024.
Pantauan wartawan, sekitar pukul 10.45 waktu Aceh, sebagian dari ratusan warga yang melakukan unjuk rasa itu adalah kaum perempuan. Diduga mereka pendukung pasangan calon wali kota-wakil wali kota Lhokseumawe nomor urut 03, Ismail-Azhar Mahmud atau IMAM.
Massa membentang dua spanduk, salah satunya tertulis ‘KIP wajib membongkar kecurangan yang dilakukan secara terstruktur, masif di Kota Lhokseumawe khususnya di Kemukiman Kandang Kecamatan Muara Dua’.
Satu spanduk lagi tertulis, ‘Masyarakat Lhokseumawe menolak kezaliman penyelenggara Pilkada 2024 yang tidak jujur, adil dan profesional’.
Koordinator aksi demo, Zarnuji, dan beberapa orang dari massa itu juga berorasi.
Baca juga: Paslon IMAM Sebut Temukan Dugaan Kecurangan Pilkada Lhokseumawe Sangat TSM
Unjuk rasa tersebut membuat arus lalu lintas di Jalan Buloh Blang Ara depan kantor camat, macet total.
Di jalan maupun dalam kompleks kantor camat itu terlihat banyak personel Polres Lhokseumawe dan Polsek Muara Dua melakukan pengamanan. Pintu masuk kantor camat ditutup dengan satu mobil panser polisi.
Zarnuji mengatakan massa yang ikut aksi itu merupakan Aliansi Gerakan Masyarakat Kota Lhokseumawe. “Kami melakukan aksi damai untuk melawan kecurangan atau kezaliman yang terjadi di Pilkada Lhokseumawe 2024 ini. Kezaliman yaitu ada pemilih yang memilih lima sampai 10 kali, bahkan terjadi di beberapa desa”.
Menurut Zarnuji, dugaan kecurangan pada hari pemungutan suara, Rabu, 27 November 2024 lalu, paling masif terjadi di Kemukiman Kandang.
[FOTO] Massa Unjuk Rasa di Sekretariat PPK Muara Dua Lhokseumawe
“Kita menilai hari ini penyelenggara memihak ke salah satu paslon, tidak adil, tidak jujur. Mereka melakukan kongkalikong untuk melakukan kecurangan ini, untuk memenangkan salah satu paslon yang mereka inginkan,” ungkap Zarnuji kepada wartawan.
Oleh karena itu, kata Zarnuji, pihaknya meminta penyelenggara Pilkada di Kota Lhokseumawe melakukan pemungutan suara ulang (PSU). “Yang kedua, kami menginginkan pihak penyelenggara bekerja secara profesional, adil, jujur, dan transparan,” kata Zarnuji.
Zarnuji menegaskan jika tidak dilakukan PSU, pihaknya akan melakukan aksi besar-besaran di Kota Lhokseumawe. “Dan akan melaporkan ke DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu),” ucapnya.
Sekitar pukul 11.05, massa meninggalkan lokasi aksi itu. Sebagian massa masuk ke Warung Dr Kupi, kurang 100 meter dari kantor camat tersebut.[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy