Mantan Petinggi Polri Ungkap Alasan Judi Online Sulit Diberantas

Ilustrasi Judi Online. Foto: Shutterstock
Ilustrasi Judi Online. Foto: Shutterstock

Jakarta – Judi online masih terus berkembang karena ditopang oleh kekuatan duit. Hal ini diungkapkan bekas Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komjen (Purn) Susno Duadji.

“Nah, mengapa ini (judi online) berkembang sedemikian rupa? Karena ini dianggap biasa-biasa saja, tidak diberantas, padahal aturan hukumnya masih jelas sekali itu judi,” ujar Susni dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Kamis, dikutip Sabtu, 29 Juni 2024.

Padahal, kata Susno, pemberantasan judi online ini jauh lebih mudah dibandingkan judi offline alias judi konvensional yang butuh lokasi. Sebab, banyak jejak elektronik yang tersebar dan ditinggalkan oleh pelaku yang membuat mudah pelacakan aparat penegak hukum.

“Untuk melacaknya tidak sesulit judi offline, karena jejak elektronik itu ada, di PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) kan bisa dilacak rekening siapa, transfer ke mana, berapa banyak, kalau menuju rekeningnya hanya satu ya berarti di situ pusatnya,” jelas Susno.

Mantan petinggi Polri ini pun blak-blakan mengungkit soal kemungkinan paparan uang di oknum aparat. “Ya kan kekuatan terbesar itu kan duit, hukum bisa kalah dengan duit, politik bisa kalah dengan duit,” ujarnya.

Bahkan, Susno menyebut kasus judi online ini memiliki kesamaan dengan kasus pungutan liar (pungli) yang sudah kronis di Indonesia. “Sama dengan pungli, apa susah menangkap pungli? Hampir semua sektor ada pungli, khususnya perizinan, kemudian pengeluaran dokumen-dokumen pemerintah, apakah enggak ada pungli? Ya kalau enggak ditangkap jadi tidak ada,” jelas Susno.

“Kalau tidak diungkap, ya seolah-olah negara kita ada tidak ada judi.”[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy