Kronologi Kelasi Dua DI Habisi Nyawa Hasfiani dalam Innova Hitam

Anggota TNI AL pelaku pembunuh Hasfiani
Oknum anggota Lanal Lhokseumawe, Kelasi Dua (Kld) DI, terduga pelaku pembunuhan Hasfiani. Foto: Istimewa

Lhokseumawe – Personel Satuan Reserse Kriminal Polres Lhokseumawe bersama Propam dan Pomal Lhokseumawe melakukan olah tempat kejadian penemuan jenazah Hasfiani alias Imam, 35 tahun, warga Gampong Uteun Geulinggang Kecamatan Dewantara, Aceh Utara.

Hasil olah TKP, Hasfiani diduga dibunuh pada Jumat, 15 Maret 2025, pukul 14.00 waktu Aceh, oleh DI, oknum anggota TNI AL berpangkat KLD ETA (Kelasi Dua Elektronik Senjata) yang berdinas di Lanal Lhokseumawe sebagai Jr. Mt Alnav Kapal Angkatan Laut (KAL) Bireuen I-I-70.

Kelasi Dua DI menembak Hasfiani, perawat yang juga agen mobil, di kawasan bekas Kompleks Perumahan PT Asean Aceh Fertilizer (AAF) Krueng Guekueh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara.

Baca juga: HMI Aceh Minta Oknum TNI AL Pembunuh Hasfiani Dihukum Mati

Setelah korban dieksekusi, Kelasi Dua DI dibantu seorang juniornya membuang jenazah Hasfiani ke KM 30 Jalan KKA, kawasan Gunung Salak, Aceh Utara.

Dari olah TKP, polisi menemukan beberapa barang bukti berupa satu buah kunci kontak sepeda motor, sehelai sarung hitam, sebuah sandal, sehelai kemeja merah, sehelai kaos dalam putih, dan sebuah peci hitam.

Berikut kronologi kematian Hasfiani:

Kamis, 13 Maret 2025

Kelasi Dua DI melihat postingan di Facebook ada sesorang menjual Toyota Kijang Innova hitam plat BL 1539 HW. Dia menghubungi penjual bermaksud membeli mobil itu.

Jumat, 15 Maret 2025

Sekira pukul 14.00, Kelasi Dua DI bertemu Hasfiani selaku agen mobil dan pemilik mobil, Z, di bekas Perumahan Asean.

Setelah bertemu, Kelasi Dua DI mengatakan kepada Z untuk mengetes Innova hitam itu. Ia kemudian naik ke belakang setir sedangkan Hasfiani duduk di sebelah kiri.

Baca juga: Haji Uma Minta Tindak Tegas Dugaan Pembunuhan oleh Oknum TNI AL

Sekira 15 menit melakukan test drive, DI berujar kaki-kaki mobil sebelah kiri kurang enak. Ia mengajak korban turun dari Innova hitam itu. Hasfiani tidak mau.

Saat itulah, prajurit TNI AL kelahiran Curup, Bengkulu, 14 April 2002, itu mengambil pistol yang sudah disiapkan dan menembak Hasfiani di bagian pelipis kanan kepala korban.

Setelah itu Kelasi Dua DI membawa Hasfiani yang sudah tak bernyawa ke Pos Radar Pelabuhan Krueng Geukueh. Rupanya, ia hendak membersihkan interior mobil yang berlumuran darah hasil kejahatannya.

Kelasi Dua DI menghubungi juniornya, Kelasi Dua BW. Tapi, setibanya di Pos Radar, Kelasi Dua BW ketakutan ketika melihat ada korban berlumuran darah. Ia memilih pergi.

Lantas Kelasi Dua DI menghubungi juniornya yang lain, Kelasi Dua AY dan Kelasi Dua Az. Ketika juniornya tidak di Pos Radar, Kelasi Dua DI meminta mereka membersihkan darah di dalam mobil.

Setelah itu, sekira pukul 16.30, Kelasi Dua DI mengajak Kelasi Dua AY membuang korban di area Gunung Salak.

Mereka tiba di kawasan Gunung Salak sekira pukul 17.30 lalu menurunkan atau membuang jenazah korban di KM 30.

Belum ada keterangan siapa yang membungkus korban dengan karung. Sebab, jenazah Hasfiani ditemukan dalam balutan karung.

Baca juga: Siapa Pria Cepak Penunjuk Lokasi Jenazah Hasfiani?

Sementara itu, setelah membuang korban, Kelasi Dua DI dan Kelasi Dua AY pulang ke Kapal Angkatan Laut (KAL) Bireuen yang bersandar di Dermaga Semen Padang Pelabuhan Krueng Geukueh.

Di perjalan pulang di area Gunung Salak, Kelasi Dua DI membuang pistol dan plat asli Innova yang dibawa kabur tersebut.

Belum ada keterangan dari mana Kelasi Dua DI memperoleh pistol yang digunakan untuk mengeksekusi Hasfiani.

Minggu, 16 Maret 2015

Kejahatan Kelasi Dua DI ibarat bangkai, makin lama disimpan makin busuk. Sekira pukul 21.00 seorang anggota KAL Bireuen (Kelasi Dua P) melaporkan kepada seorang perwira senior yang menjabat Kepala Kamar Mesin (KKM) tentang pembunuhan itu.

KKM menanyakan siapa saja yang mengetahui tentang kejadian tersebut. Setelah itu Kepala Departemen Mesin (Kadepsin) mengumpulkan anggota di anjungan kapal.

Senin, 17 Maret 2025

Sekira pukul 00.45, KKM melaporkan kepada Dan Kal Bireuen tentang peristiwa tersebut yang diteruskan kepada Dandenpom. Setelah itu pelaku diamankan beserta nama-nama yang terkait di Kantor Denpomal.

Sekira pukul 10.30, personil Satreskrim menerima informasi dari Pomal Lhokseumawe terkait penangkapan Kelasi Dua DI oleh Pomal Lhokseumawe.

Menjelang siang, jenazah Hasfiani ditemukan di KM 30 Gunung Salak. Lokasi jenazah kemungkinan diberitahu oleh Kelasi Dua AY.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy