Komisi VIII DPR RI: Kalah Judi Online Tidak Bisa Terima Bansos

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka. Foto: Detik
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka. Foto: Detik

Jakarta – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan korban judi online bisa dimasukkan ke Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan mendapat bantuan sosial (bansos).

Namn, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka mengatakan penerima bansos harus sesuai dengan kriteria DTKS.

“Artinya data DTKS itu kan ada parameter pengukurnya, parameter kemiskinan. Nah nanti dimasukkan saja ke sistem DTKS apakah masuk atau tidak,” kata Diah saat dihubungi, Jumat, 14 Juni 2024.

Diah mengatakan DTKS memiliki kriteria sendiri untuk menentukan layak tidaknya warga mendapatkan bansos. Namun, Diah menyebut korban judi online tidak masuk dalam variabel atau kriteria tersebut.

“Jadi DTKS dia kan sistem, sistem pendataan sosial, tapi kan nggak bisa digeneralisir kalau kalah judi online jadi miskin kan nggak juga, artinya, tetap DTKS itu sebuah sistem klasifikasi datanya apakah yang korban bersangkutan itu masuk dalam kriteria atau tidak itu yang menentukan, jadi bukan karena judi online atau tidak,” kata Diah.

“Lebih karena kondisi yang bersangkutan, silakan saja kalau mau dimasukkan ke dalam DTKS apakah pantas menerima bansos atau tidak. Tapi variabelnya bukan karena kalah judi online terus bantuan, kalah judi online nggak bisa jadi parameter, kan udah ada parameternya sendiri,” tuturnya.

Namun, ia mengatakan jika korban judi online masuk dalam kriteria DTKS, yakni kemiskinan, maka bisa mendapat bantuan.

“Tapi silakan saja korban apakah masuk atau tidak ya silakan masuk ke dalam proses verifikasi DTKS. Misal jatuh miskin butuh bantuan, kemudian masuk kriteria kemiskinan itu lain, tapi bukan variabel kalah judi online menentukan masuk DTKS, tidak bisa,” ujarnya.

Diah mengatakan hal terpenting mengatasi praktik judi online. Sebab, penanganan dan pemberantasan perlu dilakukan dari sumbernya.

“Karena orang kan ada yang ketipu, ya banyak kalau bicara kriminal banyak, jadi yang penting itu judi online-nya yang diatasi, sumbernya.”[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy