Kisah Jung Eun Hye: Mengubah Pandangan Masyarakat Terhadap Anak dengan Down Syndrome

Oleh: Gifthia Ifani, Mahasiswi Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Down syndrome ialah gangguan pada susunan kromosom yang ditandai oleh retardasi mental mulai dari sedang hingga berat dan merupakan sindrom kongenital (bawaan) yang muncul saat lahir, disebabkan adanya perkembangan fetus yang abnormal. Down syndrome mengakibatkan berbagai tantangan dalam perkembangan fisik, intelektual dan juga kemampuan motorik. Meskipun anak-anak dengan down syndrome sering kali dipandang memiliki keterbatasan, kenyataannya mereka memiliki potensi yang luar biasa jika diberikan kesempatan dan dukungan yang tepat. Salah satu contoh nyata dari potensi luar biasa ini dapat dilihat pada Jung Eun Hye, aktris Korea Selatan yang berhasil mengatasi tantangan besar dan meraih kesuksesan di dunia hiburan meskipun memiliki down syndrome.

Apa penyebabnya?

Menurut Kosasih (2012), down syndrome merupakan kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak yang diakibatkan karena abnormalitas perkembangan kromosom. Wiyani (2014) melengkapi penjelasan terkait bahwa down syndrome terjadi karena adanya kelainan susunan kromosom ke 21, dari 23 kromosom manusia. Pada manusia normal, 23 kromosom tersebut berpasang-pasangan hingga berjumlah menjadi 46. Pada penderita down syndrome, kromosom nomor 21 tersebut berjumlah tiga (trisomi), sehingga totalnya menjadi 47 kromosom. Jumlah yang berlebihan tersebut mengakibatkan kegoncangan pada sistem metabolisme sel, yang akhirnya mengakibatkan down syndrome.

Pada catatan Indonesia Center for Biodiversity dan Biotechnology (ICBB) Bogor diketahui terdapat lebih dari 300.000 anak mengalami down syndrome. Beberapa penyebab terjadinya down syndrome yaitu karena faktor genetik, faktor radiasi, faktor virus, faktor umur ibu dan faktor umur ayah. Peluang memiliki anak dengan down syndrome akan semakin bertambah saat ibu telah memasuki usia 30 tahun akibatnya risiko untuk memiliki anak dengan down syndrome akan semakin meningkat.

Beberapa ciri khas dari down syndrome antara lain:

• Fisik: Bentuk muka yang datar (seperti ras mongoloid), mata yang sedikit juling, mulut kecil, kepala yang kecil, leher yang pendek, serta tangan dan kaki yang tergolong pendek (Evans-Martin, 2009: 14).

• Masalah Kesehatan: Gangguan kesehatan yang dialami oleh anak dengan down syndrome pada umumnya yaitu retardasi mental, gangguan kulit, kelainan tiroid, kelainan tidur, kelainan kulit, okelainan jantung serius, kelainan pendengaran dan penglihatan, alzhaeimer dan demensi.

• Keterlambatan Perkembangan: Anak-anak dengan down syndrome cenderung mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasa, keterampilan motorik, serta kemampuan belajar.

Meskipun anak-anak dengan down syndrome menghadapi tantangan ini, penting untuk dicatat bahwa mereka dapat mencapai potensi yang luar biasa dengan dukungan yang tepat dari keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Jung Eun Hye, Aktris dan Seniman yang Menginspirasi

Jung Eun Hye adalah aktris Korea Selatan yang lahir dengan down syndrome. Jung Eun Hye pertama kali dikenal oleh publik melalui penampilannya dalam drama serial Korea Our Blues. Namun, sebelum namanya dikenal oleh banyak orang, ia bukan sekadar seorang aktris dalam drama populer tersebut, melainkan juga aktif sebagai pelukis dan telah menggambar lebih dari 4.000 potret orang asing sejak tahun 2016, serta dikenal lewat kanal YouTube-nya “Caricature Artist Eunhye”.

Kehadiran Jung Eun Hye ini, telah memecahkan stigma dan membuka peluang baru bagi penyandang disabilitas di dunia industri kreatif. Selain itu, ia juga menempuh pendidikan tinggi di Universitas Katolik Seoul dan berhasil menyelesaikan studinya pada tahun 2014. Langkah ini sangat berarti karena menunjukkan bahwa individu dengan down syndrome juga mampu menempuh pendidikan jika mendapatkan akses dan dukungan yang memadai.

Kisah sukses Jung Eun Hye telah menginspirasi banyak orang. Ia membuktikan bahwa dengan kesempatan yang tepat dan dukungan yang kuat, individu yang mengalami down syndrome juga bisa berkontribusi besar dalam bidang yang mereka pilih. Dalam dunia hiburan yang penuh dengan standar ketat, Jung Eun Hye membuktikan bahwa bakat dan kemampuan tidak dibatasi oleh fisik atau kondisi intelektual seseorang.

Prestasi Jung Eun Hye menunjukkan pentingnya memberikan kesempatan yang setara bagi individu dengan kebutuhan khusus, serta mendukung mereka untuk mengeksplorasi potensi diri mereka di berbagai bidang. Dunia hiburan memiliki kekuatan untuk memengaruhi pandangan sosial terhadap anak-anak dengan down syndrome, dan kisah Jung Eun Hye adalah salah satu contoh perubahan tersebut.

Pendidikan dan Dukungan

Pendidikan inklusif adalah salah satu faktor utama dalam mendukung anak-anak dengan down syndrome untuk berkembang. Kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka, serta dukungan yang kuat dari orang tua dan sekolah, sangat mempengaruhi kualitas hidup mereka.

Pendidikan untuk anak dengan down syndrome dapat dimulai dari intervensi dini yang mencakup terapi wicara, okupasi, dan fisik untuk membantu perkembangan motorik, bahasa, dan sosial sejak usia dini. Saat memasuki usia sekolah, anak dapat belajar di sekolah inklusif dengan dukungan khusus atau di sekolah luar biasa tergantung tingkat kemampuan mereka. Proses belajar sebaiknya menggunakan pendekatan visual, materi konkret, dan pengulangan, dengan suasana yang menyenangkan serta dorongan positif. Orang tua berperan penting dalam mendampingi proses ini, baik di rumah maupun melalui komunikasi dengan guru dan terapis.

Selain akademik, pendidikan juga harus menekankan keterampilan hidup, kemandirian, dan kemampuan sosial agar anak siap menghadapi kehidupan sehari-hari dan masa depannya. Selain itu, penting bagi masyarakat untuk menghilangkan stigma terhadap anak-anak dengan down syndrome. Dengan dukungan yang tepat, mereka dapat berkembang dan berkontribusi secara positif di masyarakat.

Kesimpulan

Kisah Jung Eun Hye adalah bukti nyata bahwa individu dengan down syndrome memiliki potensi besar yang layak dihargai dan dikembangkan. Perjalanan pendidikannya hingga jenjang perguruan tinggi serta kiprahnya di dunia seni dan hiburan menunjukkan bahwa keterbatasan fisik atau intelektual bukanlah akhir dari peluang. Ia telah membantu mengubah stigma dan membangun pemahaman baru di tengah masyarakat tentang kemampuan anak berkebutuhan khusus. Masyarakat harus terus mendorong kesetaraan akses pendidikan dan kesempatan, agar lebih banyak anak dengan down syndrome bisa tumbuh dan memberi warna di berbagai bidang kehidupan.[]