Kim Jong Un Pantau Banjir Pakai Mobil Mewah

Kim Jong Un mengendarai SUV Lexus melintasi jalan yang banjir, 29 Juli 2024. Foto: Rodong Sinmun
Kim Jong Un mengendarai SUV Lexus melintasi jalan yang banjir, 29 Juli 2024. Foto: Rodong Sinmun

Pyongyang – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memantau banjir yang melanda Kota Sinuiju dan Kabupaten Uiju di Provinsi Phyongan Utara.

Sekretaris jenderal Partai Buruh Korut itu datang ditemani pengawalnya dengan menggunakan mobil mewah SUV Lexus. Mobil itu bahkan dipaksa menerobos banjir. Tampak Kim yang duduk di kursi belakang melongok dari balik jendela mobil mengamati banjir di sekitarnya.

Banjir besar melanda beberapa bagian wilayah Korut setelah hujan lebat mengguyur perbatasan utara Korut dan kawasan di sisi Cina pada 27 Juli. Hujan menyebabkan air Sungai Amnok meluap pada Minggu, 28 Juli 2024.

Kantor berita milik pemerintah Korut, KNCA, melaporkan pada Senin, 29 Juli 2024, lebih dari lima ribu penduduk terisolasi di Sinuiju dan Uiju. Sebanyak 10 helikopter militer dikerahkan untuk mengevakuasi warga.

Tetapi laporan itu tidak menyebutkan jumlah korban. Foto-foto yang disertakan dalam laporan menunjukkan sawah-sawah yang terendam banjir dan air setinggi atap rumah-rumah kecil.

Kim memuji militernya atas upaya penyelamatan itu. Tapi ia menegur pejabat setempat dan lembaga pencegahan bencana karena dianggap tidak memiliki persiapan memadai dalam menanggapi krisis untuk mencegah kerusakan oleh hujan lebat, banjir, dan topan, kata KCNA.

Kim mengatakan para pejabat itu “tidak berdaya” untuk mengatasi masalah banjir. Dia menilai mereka “hanya melihat ke langit dan berharap keberuntungan”.

Sebelumnya, media pemerintah Korea Utara berulang kali meminta pejabat setempat bersiap menghadapi hujan monsun dalam beberapa pekan terakhir.

Juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan Koo Byoung-sam mengatakan liputan Korut soal banjir itu hanya propaganda untuk menaikkan citra Kim Jong Un sebagai “seorang pemimpin yang mencintai rakyat dan memiliki kemampuan manajemen krisis yang sistematis”.

Koo menduga kerusakan akibat banjir terjadi di wilayah selatan yang merupakan pusat produksi pertanian seperti Provinsi Hwanghae dan Kangwon, sejauh ini kurang mendapatkan liputan dari media pemerintah Korut.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy