Khurasan atau berarti ‘Tanah Matahari Terbit’ dalam bahasa Persia, merupakan sebuah nama provinsi di ujung timur laut Republik Islam Iran. Luasnya mencapai 314 ribu kilometer persegi dengan Masyhad sebagai pusat kota. Khurasan berbatasan dengan Republik Turkmenistan di utara dan Afganistan di timur.
Khurasan adalah wilayah penting dalam khazanah Islam yang diyakini sebagai tempat munculnya dajjal. Dajjal adalah sosok yang akan muncul di akhir zaman untuk menyesatkan umat manusia. Ia digambarkan sebagai seorang laki-laki bermata satu yang akan mengaku sebagai tuhan.
Jauh sebelum pasukan Islam menguasai wilayah itu, Rasulullah SAW dalam beberapa hadisnya telah menyebut-nyebut nama Khurasan.
“Dajjal akan keluar dari muka bumi ini, di bagian timur yang bernama Khurasan”. (HR Tirmidzi). Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda, “(Pasukan yang membawa) bendera hitam akan muncul dari Khurasan. Tak ada kekuatan yang mampu menahan laju mereka dan mereka akhirnya akan mencapai Yerusalem, di tempat itulah mereka akan mengibarkan benderanya”.(HR Turmidzi).
Jejak peradaban manusia di Khurasan telah dimulai sejak beberapa ribu tahun sebelum masehi (SM). Sejarah mencatat, sebelum Aleksander Agung pada 330 SM menguasai wilayah itu, Khurasan berada dalam kekuasaan Imperium Achaemenid Persia. Semenjak itu, Khurasan menjelma menjadi primadona yang diperebutkan para penguasa.
Pada abad ke-1 M, wilayah timur Khurasan Raya ditaklukan Dinasti Khusan. Dinasti itu menyebarkan agama dan kebudayaan Budha. Tak heran, bila kemudian di kawasan Afghanistan banyak berdiri kuil. Jika wilayah timur dikuasai Dinasti Khusan, wilayah barat berada dalam genggaman Dinasti Sasanid yang menganut ajaran zoroaster yang menyembah api.
Islam mulai menguasai Khurasan pada era Kekhalifahan Umar bin Khattab. Di bawah pimpinan komandan perang, Ahnaf bin Qais, pasukan tentara Islam mampu menerobos wilayah itu melalui Isfahan.
Dari Isfahan, pasukan Islam bergerak melalui dua rute yakni Rayy dan Nishapur. Untuk menguasai wilayah Khurasan, pasukan Islam disambut dengan perlawanan yang amat sengit dari Kaisar Persia bernama Yazdjurd.
Namun, satu demi satu tempat di Khurasan berhasil dikuasai pasukan tentara Islam. Kaisar Yazdjurd yang terdesak dari wilayah Khurasan akhirnya melarikan diri ke Oxus.
Setelah Khurasan berhasil dikuasai, Khalifah Umar memerintahkan kaum Muslim untuk melakukan konsolidasi di wilayah itu. Khalifah tak mengizinkan pasukan tentara Muslim untuk menyeberang ke Oxus. Khalifah Umar lebih menyarankan tentara Islam melakukan ekspansi ke Transoxiana.[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy