Saat bulan suci Ramadan berakhir dan Hari Raya Idul Fitri tiba, salah satu kue tradisional yang tak boleh terlewatkan di Aceh adalah Keukarah. Kue ‘sarang burung’ ini juga biasanya disajikan di momen Hari Raya Idul Adha.
Keukarah kue yang sederhana. Bahannya cuma campuran dari tiga bahan: tepung beras, gula, dan air. Namun, ketika bersentuhan dengan lidah, renyah berpadu manis dari Keukarah membuat kita ketagihan mencicipi potongan berikutnya.
Pembuat Keukarah menggunakan cetakan khusus saat membuat kue tersebut. Cetakan ini terbuat dari tempurung kelapa yang telah dibelah dua.
Belahan tempurung dilubangi kecil-kecil, lalu dipasangkan pada kayu sebagai pegangan. Saat proses membentuk kue, adonan yang dituangkan dalam tempurung akan jatuh ke dalam kuali melalui lubang tersebut, sehingga membentuk sarang burung.
Asniah, ibu rumah tangga asal Aceh Utara mengatakan ia selalu menghidangkan Keukarah untuk para tamu setiap Idul Fitri dan Idul Adha.
Saat ini, di tengah gempuran aneka cake modern dengan beragam rasa dan bentuk, Keukarah masih eksis dengan cita rasa unik dan kaya nilai tradisi.
Bagi masyarakat Aceh, Keukarah bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari identitas dan warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
Bahan-bahan membuat Keukarah:
- Teupong breuh bit (tepung beras)
- Air
- Gula
Cara membuat:
- Masukkan tepung, gula, dan air kedalam wadah.
- Aduk adonan hingga tercampur rata.
- Setelah adonan tercampur rata, panaskan minyak di atas kompor.
- Setelah minyak panas, goreng adonan kue menggunakan cetakan khusus batok kelapa.
- Penggorengan dilakukan dengan cara adonan dimasukkan ke dalam tempurung cetakan kue, kemudian dibentuk hingga membentuk sarang burung.
- Setelah setengah matang, lipat adonan hingga membentuk bulan sabit.
- Masak adonan kue hingga matang.
- Kue Keukarah siap disajikan.
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy