Debat Kedua Pilkada Aceh 2024

Jawaban Bustami dan Dek Fad Soal Strategi Memanfaatkan Teknologi Dalam Mengoptimalkan Pendapatan Daerah

Debat kedua antarpaslon Pilkada Aceh
Debat kedua Pilkada Aceh digelar KIP Aceh di Banda Aceh, Jumat, 1 November 2024, malam. Foto: Tangkapan layar Youtube KIP Aceh

Banda Aceh – Pasangan calon gubernur-wakil gubernur Aceh nomor urut 01, Bustami Hamzah-M. Fadhil Rahmi berkomitmen memanfaatkan aset-aset dan mendorong badan usaha milik Aceh untuk berbisnis. Strategi ini dinilai akan menghasilkan deviden sebagai upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Aceh, sehingga dapat mengurangi ketergantungan kepada pendapatan transfer dari pemerintah pusat.

Sementara paslon gubernur-wakil gubernur Aceh nomor urut 02, Muzakir Manaf-Fadhlullah menyatakan akan menyiapkan pelatihan-pelatihan untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar bisa mengemas produknya dengan baik dan mempromosikan lewat dunia digital.

Gagasan kedua paslon itu disampaikan dalam debat kedua Pilkada Aceh yang digelar KIP Aceh di The Pade Hotel, Banda Aceh, Jumat, 1 November 2024, malam.

Baca juga: Akses Kesehatan Berkualitas: Mualem-Dek Fad akan Bangun RS Regional, Bustami-Fadhil Perkuat Puskesmas-RSUD

Dalam segmen ketiga, moderator yang memandu debat menyampaikan tema “Menuju Aceh yang sejahtera dan mandiri”. Moderator kemudian membacakan pertanyaan yang sudah disiapkan panelis.

“Optimalisasi pendapatan daerah merupakan langkah penting dalam mencapai kesejahteraan dan kemandirian Aceh. Dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam secara berkelanjutan, memperkuat infrastruktur dan teknologi, serta memberdayakan ekonomi lokal dan UMKM, Aceh mampu meningkatkan daya saing dan mengurangi ketergantungan kepada sumber pendanaan eksternal”.

“Pertanyaannya, strategi apa yang akan paslon terapkan untuk memanfaatkan teknologi dalam mengoptimalkan pendapatan daerah?”

Moderator memberikan kesempatan pertama kepada paslon 02, Muzakir Manaf-Fadhlullah (Mualem-Dek Fad) untuk menjawab.

Dek Fad mengatakan, “Pertama, dengan dunia digital ini bahwa dari penjualan-penjualan, pelaku UMKM akan mempermudah untuk mempromosikan barang-barang mereka. Kami paslon 02 menyiapkan bahwa ke depan ini pelatihan-pelatihan UMKM yang mereka akan mengemas dengan baik dan mempromosikan lewat dunia digital”.

“Yang kedua, kami juga menyiapkan modal usaha untuk pedagang kaki lima dan seluruh pedagang UMKM khususnya ibu-ibu dan pelaku UMKM rumah tangga,” tambah Dek Fad.

Lihat juga: Strategi Percepat Digitalisasi-Seluruh Masyarakat Aceh Dapat Mengaksesnya, Menurut Bustami dan Fadhlullah

Menanggapi hal itu, Cagub Aceh nomor urut 01, Bustami berkata, “Ini yang ditanyakan tentang ketergantungan. Kalau menurut kami, bahwa kita ke depan harus komitmen memanfaatkan aset-aset yang tidak produktif untuk menghasilkan PAD”.

“Karena hari ini, ketergantungan [Pemerintah Aceh kepada] dana transfer itu 82,27 persen. Ini [aset-aset] yang harus kita berdayakan bahwa pemerintah harus fokus mendorong badan usaha milik Aceh untuk berbisnis, untuk menghasilkan. Jalannya apa, penyertaan modal, itu yang mempercepat proses penambahan yang akan meningkatkan PAD untuk jangan selalu kita bergantung pada [pemerintah] pusat. Justru itu kita harus fokus ke depan. Kalau UMKM itu masalah kesejahteraan,” tambah Bustami.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy