Simeulue – Inspektur Kodam Iskandar Muda (Irdam IM), Brigadir Jenderal Yudi Yulistyanto mengatakan para Bintara Pembina Desa harus menjadi tempat penampung komplain masyarakat.
“Seluruh Babinsa saya itu, harus menjadi tempat penampung komplain dan keluhan masyarakat,” ujar Yudi dalam diskusi potensi dan kendala pertanian di Markas Komando Distrik Militer 0115 Simeulue, Senin, dikutip Selasa, 4 Juni 2024.
“Meskipun Babinsa saya itu tidak paham komplain masyarakat, ya, harus diterima dan dilayani. Dari diskusi kita hari ini nantinya setiap kendala pasti ada solusinya, yang terpenting ada komitmen kita bersama untuk masa depan kegiatan pertanian,” imbuh Yudi yang melakukan kunjungan kerja ke Simeulue sejak Sabtu, 1 Juni 2024.
Diskusi yang berlangsung dua jam lebih turut dihadiri Dandim 0115 Simeulue Letnan Kolonel Kavaleri Mahdan Almahirsyah, Liaison Officer Kementerian Pertanian RI Wahyudi, dan Kepala Dinas Pertanian Simeulue Samsuar.
Yudi juga menjelaskan kondisi geografis Simeulue yang mengandalkan transportasi laut dan udara, sehingga menjadi perhatian serius hadirnya Primer Koperasi Angkatan Darat atau Primkopad untuk menampung gabah padi milik petani.
Yudi mengatakan Kodam IM sangat mendukung prioritas sarana pompanisasi pertanian karena petani lokal masih mengandalkan sistem tadah hujan. Selain itu, untuk mengantisipasi hama padi sehingga optimasi lahan rawa seluas 4.218,55 hektare yang tersebar di 10 kecamatan, tidak tersendat.[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy