Jakarta – Praktik judi online juga mewabah di kalangan pelajar. Menurut Kementerian Komunikasi dan Digital, tercatat sekitar 200 ribu pelajar berusia di bawah 19 tahun memiliki indikasi terpapar aktivitas judi online.
Karena itu, Menteri Komunikasi dan Digital atau Menkomdigi Meutya Hafid mengajak pelajar menjaga lingkungan sekolah agar bersih dari judi online. Meutya juga memberikan beberapa ciri orang yang terpapar judi online.
“Di antaranya asyik sendiri. Jadi kalau udah ada orang, kawan, yang main internet asyik sendiri, ketawa-ketawa sendiri, sedih sendiri, marah-marah sendiri, sudah mulai curiga [terpapar judi online],” ujar Meutya saat berbicara dalam acara Literasi Digital: Pencegahan dan Penanganan Judi Online di Lingkungan Sekolah di SMA Negeri 92 Jakarta Utara, Selasa pekan lalu, 12 November 2024.
Menurut Meutya, orang yang terpapar judi online dapat memperlihatkan perubahan sifat yang drastis, seperti lebih memilih menyendiri dan meninggalkan lingkungan pertemanan.
“Jadi kalau ada kawan tiba-tiba lebih senang sendiri, padahal biasanya bersama-sama, rangkul, tanya kenapa, karena pasti ada masalah,” tegasnya dilansir dari laman resmi Komdigi, Senin, 18 November 2024.
Menkomdigi juga meminta pelajar mencermati teman yang mulai sering berbohong atau meminjam uang dalam jumlah besar. Hal ini, tambah Meutya, menjadi salah satu dampak terpapar aktivitas judi online.
“Kalau mereka mulai minjam angkanya menurut adik-adik enggak masuk akal, tanya, laporkan, ingatkan.”
Meutya menegaskan pemain judi online merupakan korban yang perlu untuk diingatkan agar tidak terus menerus kecanduan dan bisa menghancurkan masa depan.[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy