Banda Aceh — Ketua Majelis Pengurus Wilayah (MPW) Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Aceh, Dr. Taqwaddin, mengatakan pihaknya siap mendukung setiap kebijakan Penjabat Gubernur Aceh, Bustami Hamzah. Kebijakan Pj. Gubernur Bustami dalam dua bulan ini dinilah telah menimbulkan efek positif bagi ekonomi rakyat.
Taqwaddin menyampaikan itu saat acara Silaturahim dan Halalbihalal MPW ICMI Aceh, di rumahnya, Gampong Tanjung Deah, Darussalam, Aceh Besar, Ahad (21/4/2024). Acara ini dihadiri 200-an organisatoris baik Penasihat, Dewan Pakar maupun MPW ICMI Aceh.
“Mulainya pencairan dana APBA, senyatanya telah menimbulkan efek berantai bagi bergeraknya ekonomi rakyat. Pasar-pasar yang selama ini sepi, sudah mulai agak ramai karena dana APBA sudah mencair tidak saja di kalangan PNS, tapi juga mulai mengalir ke rekanan dan sektor usaha hingga seterusnya ke lapisan bawah (multiplier effect). Ini terjadi karena telah adanya harmonisasi antara Pemerintah Aceh dengan DPR Aceh,”
kata Taqwaddin.
Taqwaddin didampingi Sekretaris dan Bendahara ICMI Aceh menyampaikan perlu dilakukan konsolidasi organisasi baik yang bersifat internal maupun eksternal. “Konsolidasi internal telah kita mulai dengan acara Buka Puasa Bersama, Penggalangan Dana untuk Peduli Duafa, Registrasi Kartu Anggota, Pembayaran Iuran Anggota hingga acara Halalbihalal ini,” tuturnya.
Dia minta agar setiap Wakil Ketua ICMI Aceh untuk mengkoordinir dan melakukan rapat kerja dengan masing-masing departemen di bawah koordinasinya.
“Setelah itu baru kita lakukan rapat koordinasi antardepartemen untuk harmonisasi dan padu serasi agar tidak terjadi tumpang tindih program kerja. Mulai sekarang, silakan pikirkan program kerja yang mungkin kita lakukan dalam dua tahun ini yang benar-benar sesuai untuk mengatasi masalah yang melilit rakyat, seperti kemiskinan, kualitas kesehatan yang rendah, stunting, kualitas pendidikan, UMKM yang melamban, akses permodalan yang sulit, dan lain sebagainya,” tutur Taqwaddin
Menurut Taqwaddin, ICMI Aceh perlu melakukan konsolidasi eksternal untuk memperkuat kemitraan baik dengan Pemerintah, DPRA maupun Ormas-Ormas lainnya. “Kita harus menjadi bagian dari infrastruktur politik dan kebijakan Aceh”.
“Jangan kita biarkan jika ada kebijakan yang menzalimi rakyat. Jika ada, kita harus kritis konstruktif untuk menghadapinya,” tegas Taqwaddin.
Taqwaddin menyerukan agar ICMI-ICMI di kabupaten/kota untuk bangkit kembali. “Ayo kembali bergerak bersama rakyat untuk memengaruhi kebijakan publik yang dihasilkan masing-masing pemkab atau pemko. ICMI harus menjadi mitra strategis dan think tank bagi pemerintah,” kata Hakim Tinggi Ad Hoc Tipikor yang juga Akademisi USK itu.
Acara Halalbihalal ini juga dihadiri Prof. Yusni Saby (Ketua Penasihat ICMI Aceh), Prof. Apridar (Ketua Dewan Pakar), H. Sulaiman Abda (Tuha Peut Wali Nanggroe Aceh), Mawardi Ismail (mantan Dekan FH USK yang selama ini menjabat Ketua Dewan Pengawas BPKS), Muslim Ayub (Anggota DPR RI), dan tamu lainnya.
Prof. Yusni Saby menyampaikan tausyiah kegembiraannya atas terselenggaranya acara silaturahim dan halalbihalal ini. “Saya dalam usia ‘yang masih muda’ ini, ‘baru’ 80 tahun ini, merasa bahagia menyaksikan ramai sekali yang hadir pada silaturahmi ini. Saya lihat lebih dua ratusan orang yang hadir. Menurut saya, ini yang terbanyak hadir selama kita buat halalbihalal. Hemat saya, ini mengindikasikan kebangkitan kembali ICMI Aceh. Mereka yang hadir ini sebetulnya sudah rindu agar ICMI Aceh kembali berkiprah”.
“Alhamdulillah, saat ini ICMI Aceh sudah dipegang oleh orang yang tepat. Semoga terus menggelinding diikuti ICMI kabupaten/kota, apalagi saya lihat di sini ICMI dari Abdya dan juga ICMI dari Aceh Besar. Insya Allah akan terus berkembang. Selamat, Pak Taqwaddin,” ujar Yusni Saby yang juga mantan Rektor UIN Ar-Raniry.[](rilis)
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy