New York – Enam pejabat Israel mendesak Kongres Amerika Serikat (AS) membatalkan undangan pidato untuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Menurut para pejabat itu dalam sebuah opini di New York Times, rencana Netanyahu berpidato di hadapan Kongres pada Juli nanti adalah “kesalahan besar”.
Keenam pejabat tersebut adalah mantan Perdana Menteri Ehud Barak, mantan Direktur Mossad Tamir Pardo, Presiden Akademi Ilmu Pengetahuan dan Humaniora Israel David Harel, novelis David Grossman, mantan Direktur Kantor Kejaksaan Negara Talia Sasson, dan ahli kimia pemenang Nobel Aaron Ciechanover.
Mereka menuduh Netanyahu melakukan “tindakan yang memalukan dan merusak”, termasuk kegagalan yang menyebabkan serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, serta serangan brutal di Gaza yang dinilai pakar genosida dunia sebagai genosida.
“Kongres AS telah melakukan kesalahan besar. Kehadiran Netanyahu di Washington tidak akan mewakili negara Israel dan warganya, dan itu akan memberi ganjaran atas tindakannya yang memalukan dan merusak terhadap negara kita,” tulis keenam pejabat tersebut.
Mengundang Netanyahu, kata mereka, akan memberi ganjaran atas penghinaannya terhadap upaya AS untuk membuat rencana perdamaian, “mengizinkan lebih banyak bantuan bagi orang-orang Gaza yang terkepung, dan melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam menyelamatkan warga sipil.”
“Berkali-kali, ia menolak rencana Presiden (AS) (Joe) Biden untuk menyingkirkan Hamas dari kekuasaan di Gaza melalui pembentukan pasukan penjaga perdamaian.”
Banyak tokoh Demokrat di AS juga menentang rencana Netanyahu berpidato di Capitol Hill pada akhir Juli.
Minggu lalu, Netanyahu menuduh pemerintahan Presiden AS Joe Biden merusak upaya serangan Israel di Gaza dengan membatasi pasokan senjata.
Netanyahu diundang oleh Ketua DPR dari Partai Republik Mike Johnson. Kunjungan tersebut kemudian didukung oleh Pemimpin Minoritas DPR dari Partai Demokrat Hakeem Jeffries dan Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer.
Para penulis opini tersebut mencatat meningkatnya pertentangan publik terhadap Netanyahu di Israel. “Memberikan panggung kepada Tn. Netanyahu di Washington akan mengabaikan kemarahan dan penderitaan rakyatnya, seperti yang diungkapkan dalam demonstrasi di seluruh negeri,” kata mereka.
“Anggota parlemen Amerika seharusnya tidak membiarkan hal itu terjadi. Mereka seharusnya meminta Tn. Netanyahu untuk tinggal di rumah.”
Sejumlah pejabat Demokrat mengatakan mereka akan memboikot kehadiran tersebut, termasuk Senator Bernie Sanders, yang menggambarkan Netanyahu sebagai “penjahat perang”.[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy