Medan – Calon gubernur Sumatra Utara (Sumut) nomor urut dua, Edy Rahmayadi, tak rela provinsi tersebut dipimpin menantu Jokowi, Bobby Nasution.
Karena sebab itulah, Edy yang awalnya tak berniat ikut Pilkada Sumut 2024, memutuskan kembali maju. Selain itu, niatnya kembali maju, tak lepas dari keinginan menyelesaikan pekerjaannya yang belum selesai saat ia menjabat Gubernur Sumut.
“Sebenarnya, saya tidak mau jadi gubernur lagi karena usia saya mau 64 tahun. Kalau saya tidak jadi gubernur, gubernur saya nanti Bobby. Saya tahu pasti yang berat dengan kekurangan. Kalau diikuti tidak sanggup saya. Saya tidak mau 16 juta penduduk dipimpin orang yang belum sidiq (benar), bersih akhlak, yang siap memberikan amanah,” ujar Edy saat menggelar pertemuan dengan pengurus PDIP di Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Senin dikutip Selasa, 1 Oktober 2024.
Edy juga tak mau lagi menanggapi perihal pernyataan Bobby yang kerap menyinggung soal infrastruktur jalan di Sumut saat dia memerintah selama lima tahun.
“Masalah infrastruktur, Bobby ngomong Rp2,7 triliun sekian-sekian [jalan rusak]. Jalan-jalan antar provinsi adalah jalan nasional. Malas saya menjawabnya, karena ditanya wartawan saya jelaskan. Bobby itu keponakan istri saya, tidak mau saya menjelekkan dia,” ucap Edy dilansir dari kompas.com.
Edy menjelaskan, jalan provinsi di Sumut terpanjang di dunia yakni sekitar 3.005 kilometer. Sedangkan alokasi anggaran untuk infrastruktur dari APBD Sumut sebesar Rp300 hingga Rp400 miliar.
“Satu kilometer biayanya Rp5 miliar. Makanya, dibuat multiyears atau tahun jamak, mengurangi biaya itu,” ujar mantan Ketua Umum PSSI itu.
Makanya, tambah Edy, APBD Sumut tidak dapat digunakan semuanya untuk membangun infrastruktur, karena harus digunakan di sektor lainnya.
Sejak menjadi Gubernur Sumut pada 2018 lalu, Edy menggunakan APBD Sumut untuk Dana Bagi Hasil sebesar Rp1,7 triliun.[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy