Pilkada Aceh Utara 2024

Debat Perdana, Ayahwa: Peran Perempuan akan ‘Ta Bi yang Rayek’

Ayahwa Panyang saat debat perdana
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Utara, Ismail A Jalil (Ayahwa) dan Tarmizi (Panyang) dalam debat perdana yang digelar KIP Aceh Utara di Aula Kantor Bupati, Landing, Lhoksukon, Selasa malam, 5 November 2024. Foto: Tangkapan layar Youtube KIP Aceh Utara

Lhoksukon – Calon Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil (Ayahwa), berjanji akan mengoptimalkan peran perempuan di desa-desa jika dirinya bersama calon wakil bupati Tarmizi Panyang dipercayakan memimpin kabupaten yang memiliki 852 gampong itu.

Komitmen itu diungkapkan Ayahwa saat tampil dalam debat perdana pasangan calon tunggal bupati-wakil bupati Aceh Utara, yang digelar KIP Aceh Utara di Aula Kantor Bupati, Landing, Lhoksukon, Selasa malam, 5 November 2024.

Dalam debat publik itu pada salah satu segmen, moderator Dosi Elfian membacakan pertanyaan panelis menyangkut subtema “Membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing”.

Baca juga: Profil Panelis Debat Paslon Tunggal Bupati-Wabup Aceh Utara

“Salah satu indikator kemajuan suatu daerah ditandai dengan sudah tumbuh dan berkembangnya pemberdayaan institusional gampong dan masyarakatnya dalam pembangunan. Tidak mungkin suatu daerah dikatakan maju kalau institusi gampong dan masyarakat tidak berkembang dan maju. Belum optimalnya pemberdayaan masyarakat gampong dalam pembangunann di Kabupaten Aceh Utara serta peran kelembangaan masyarakat sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam pembangunan masih rendah”.

“Pertanyaannya, bagaimana strategi calon bupati melakukan pembangunan untuk mengembangkan dan memberdayakan institusional gampong dan masyarakatnya dalam mewujudkan Aceh Utara yang maju dan sejahtera melalui pembangunan ekonomi dan sosial yang inklusif?”

Ayahwa mengatakan dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 [tentang Desa] sudah diatur tentang pemerintahan desa. “Adapun strategi kami, yang pertama, penguatan kelembagaan pemerintah desa, yang selama ini pemerintah desa banyak yang terjadi permasalahan. Ke depan kita akan melatih Tuha Peut, melatih para Keuchik, pemangku kepentingan yang na [ada] dalam desa, agar tahu masalah APBDes [Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa]. Karena APBDes gampong sama dengan APBK di kabupaten. Prosesnya semua sama”.

“Kemudian yang kedua, memanfaatkan teknologi dan kerja sama antara [antar]desa. Kemudian meningkatkan pelatihan kompetensi aparatur, tokoh, dan pemuda. Nanti kita buka ruang pelatihan kepada aparatur, tokoh masyarakat, juga pemuda yang ada di dalam desa-desa masing-masing,” ujar Ayahwa.

Lihat pula: Jhony: Insya Allah, Ayahwa Lawan Kotak Kosong, Bek Sampe Talo

Selain itu, lanjut Ayahwa, mengembangkan ekonomi desa berbasis potensi lokal. Mendorong komitmen, mendorong kemitraan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) dengan dunia usaha dan industri untuk mengoptimalkan pendapatan asli gampong. “Ini kita fokus, karena selama ini banyak bimtek [bimbingan teknis] keluar daerah, keluar kota, tapi pulang tidak berfungsi, tidak mengoptimalkan peu [apa] yang kalheuh geu kalon lee [sudah dilihat oleh] Keuchik segi usaha-usaha di lua [luar] daerah, tapi trok u [tiba di] gampong hana geu [tidak di]laksanakan. Penting masalah kemitraan BUMG tersebut,” ungkapnya.

“Kemudian melibatkan peran perempuan dalam kelembangaan gampong sesuai dengan perintah undang-undang. Dikarenakan populasi daripada perempuan, leubeh lee uroe nyoe ureung inong dari ureung agam [lebih banyak hari ini jumlah perempuan dibandingkan laki-laki] di gampong-gampong. Jadi, peran perempuan nyoe [ini] akan ta bi yang rayek [kita berikan yang besar]. Contoh, perempuan harus jadi Tuha Peut, perempuan harus jadi Kadus [Kepala Dusun]. Peran Perempuan nyoe akan ta [kita] optimalkan di gampong masing-masing,” tegas Ayahwa.

“Kemudian memperkuat kelembagaan pemuda atau bagi gampong,” ucap Ayahwa yang tidak melanjutkan penjelasan lantaran waktu untuk menjawab habis.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy