Ulama asal Kembang Tanjong, Pidie, Abu Haji Ishaq Bin Teungku Ahmad atau Abu Ishaq Lamkawe berpulang ke rahmatullah pada Selasa malam, 5 November 2024. Pimpinan Dayah Baldatul Mubarakah Al-Aziziyah Gampong Kandang, Kecamatan Kembang Tanjong, ini wafat pada usia 78 tahun.
Abu Lamkawe jebolan Dayah MUDI Mesra Samalanga, Bireuen, dan salah seorang murid senior ulama besar Aceh Teungku Haji Abdul Azis atau Abon Aziz Samalanga Al-Mantiqi.
Semasa hidupnya, selain memimpin dayah, Abu Lamkawe dikenal sebagai penceramah dan banyak mengisi pengajian di majelis-majelis taklim. Dalam salah satu majelis pengajian, Abu Lamkawe memberikan petuah bagi anak-anak muda tentang pernikahan.
“Hai anak-anak muda, siapa di antara kalian yang sudah siap belanja (nafkah), silakan berumah tangga, jangan membujang sampai tua,” ujar Abu Lamkawe menukil sebuah hadis Rasulullah SAW, seperti dilihat dalam cuplikan video berdurasi 5 menit di akun YouTube ‘Channel Bereh’, Rabu, 6 November 2024.
“Nyan, neuingat aneuk-aneuk muda,” imbuh Abu Lamkawe.
Baca Juga: Abu Ishak Lamkawe Wafat: Ahli Ilmu ‘Arudh dan Singa Podium yang Dipuji Daud Beureueh
Cuma, kata Abu Lamkawe, yang disyaratkan berumah tangga adalah orang atau anak muda yang sudah siap dengan finansialnya.
Lalu, bagaimana untuk anak-anak muda yang belum siap dengan nafkah tapi ingin menikah?
“Ada caranya, kata Nabi … kalau belum sanggup dari segi nafkah tapi sangat berhasrat ingin menikah, wajib atas anak muda itu berpuasa,” tutur Abu Lamkawe.
“Karena puasa itu melemahkan syahwatnya.”
Sementara, dengan adanya syarat nafkah tersebut, tambah Abu Lamkawe, anak-anak muda tidak boleh bermalas-malasan. “Beu yakin bak ta hareukat.”
Lantas, Abu Lamkawe membacakan sebait nazam yang artinya, “bersungguh-sungguhlah, jangan jadikan dirimu pemalas”.
“Meunyo malas bak ta ibadat hana syurga, malas bak ta hareukat hana belanja. Man, kiban ta maukawen?”
Semua anak muda, tambah Abu Lamkawe, tentu ingin segera menikah. Karena itu, Abu Lamkawe berpesan sekali lagi agar anak-anak muda menyiapkan diri dengan finansial yang cukup.
Sebab, kata Abu Lamkawe, orang yang punya kelebihan finansial akan selalu didengar perkataannya oleh orang lain. Walaupun yang diucapkannya itu terdengar janggal.
Sebaliknya, orang yang tak punya apa-apa atau lemah finansialnya, sebut Abu Lamkawe, perkataannya tidak didengar oleh orang lain, walaupun ucapannya itu benar.[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy