Riau – Gubernur Riau Abdul Wahid terjaring operasi tangkap tangan atau OTT oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin, 3 November 2025.
Wahid ditangkap bersama 10 orang lainnya di wilayah Riau. Namun KPK belum merilis secara resmi siapa saja pihak-pihak yang ditangkap.
KPK juga belum mengungkap kasus apa yang menyeret Wahid.
“Jadi nanti kami akan update juga siapa saja yang diamankan,” kata Juru Bicra KPK Budi Prasetyo di gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin, 3 November 2025.
Budi mengatakan 10 orang yang berhasil ditangkap segera dibawa ke gedung KPK pada Selasa besok, 4 November 2025.
“Tim masih di lapangan dan masih terus berprogres. Jadi nanti kita akan terus update perkembangannya,” ucapnya.
Pimpin Apel Sebelum Ditangkap
Sebelum terjaring operasi senyap KPK, Wahid sempat memimpin apel kegiatan latihan penyegaran aparatur sipil pamong praja Riau yang digelar di lapangan helipad kediaman gubernur, Senin pagi.
Selanjutnya, pada pukul 09.00 WIB, dia memimpin rapat pembahasan kesiapan pembangunan pengelolaan sampah menjadi energi listrik di ruang rapatnya.
Menurut sumber di lingkungan kediaman gubernur, sekitar pukul 13.30 Wahid masih terlihat berbincang bersama Wakil Gubernur Riau SF Hariyanto dan seorang pejabat kepolisian di rumah dinas.
Tak lama setelah itu, beredar informasi bahwa KPK datang ke lokasi dan melakukan penangkapan terhadap Gubernur Riau bersama sekitar sepuluh orang lainnya.
Sementara usai isu penangkapan Wahid, beredar luas video klarifikasi dari Ustaz Abdul Somad (UAS).
Dalam video empatbelas detik yang tersebar luas di media sosial, terutama pesan singkat WhatsApp, tampak UAS mengenakan topi dan berbaju koko warna coklat.
“Berita yang betul itu Kadis PUPR dan KUPT (Kepala Unit Pelaksana Tugas) [terjaring] OTT, Gubernur Riau dimintai keterangan, itu yang betul,” kata UAS.
Profil dan Harta Abdul Wahid
Abdul Wahid merupakan Gubernur Riau ke-15. Pria kelahiran Indragiri Hilir, 21 November 1980, ini mulai menjabat sejak 20 Februari 2025.
Delapan bulan lalu, dia dan wakilnya SF Hariyanto dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau terpilih oleh Presiden Prabowo dalam pelantikan serentak 481 kepala daerah dari berbagai wilayah di Indonesia di halaman Istana Merdeka, Jakarta.
Sebelum menjabat gubernur, Wahid merupakan Anggota DPR RI masa jabatan 2019-2024 tersebut merupakan pengusaha dan politikus Indonesia dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Wahid menempuh pendidikan dasar hingga Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Desa Simbar, Kabupaten Indragiri Hilir.
Setelah itu, ia sempat bersekolah di MAN 1 Tembilahan, kemudian melanjutkan pendidikan ke Pesantren Ashabul Yamin di Lasi Tuo, Kecamatan Ampek Angkek Canduang, Sumatra Barat.
Setelah menyelesaikan pendidikan di pesantren, Wahid melanjutkan studi di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau.
Saat menjadi Gubernur Riau, Wahid belum melapor harta kekayaan ke KPK. Laporan terakhirnya tertanggal 31 Maret 2024 untuk tahun 2023. Saat itu jabatannya masih sebagai anggota DPR RI. Dalam laporan itu, dia mencantumkan harta kekayaan Rp4,8 miliar.
Dari total harta itu, Abdul melaporkan aset 12 tanah dan bangunan miliknya yang berada di Pekanbaru, Kampar, hingga Jakarta Selatan, senilai Rp4,9 miliar.
Wakil Sekretaris PKB Riau selama dua periode (2002–2004 dan 2004–2009) itu juga melaporkan memiliki dua unit kendaraan roda empat yakni Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero. Masing-masing seharga Rp400 juta dan Rp300 juta.
Direktur PT Malay Nusantara Cipta tersebut juga memiliki harta kas dan setara kas senilai Rp621 juta dan utang Rp1,5 miliar.[]


Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy